Prolog

27.5K 1.2K 18
                                    

Memori usang itu kembali terlihat nyata saat rintikan hujan menghunjam. Aku menepi ke serambi toko. Ingatan itu kembali mencuat, membawaku ke dimensi lain di mana aku dan Gamilang berdiri berdua di serambi toko dengan keadaan baju setengah basah. Aku seolah kembali pada labirin masa lalu yang waktu telah tinggalkan.

Aku begitu hapal perkataan manis Gamilang ucapkan, "Ratih, aku bukanlah tipe orang yang mudah jatuh cinta, tapi kamu benar - benar membuatku tak berdaya karena cinta."

"Mulai lagi nih," ucapku sambil menahan senyum di kedua sudut bibirku. Gamilang memang memiliki hobi menggombal yang meski terdengar sedikit receh, tapi membuatku tersipu malu.

Gamilang menangkap tangan kananku dan menggenggamnya hingga jari - jarinya mengisi sempurna setiap sela jariku. "Ratih, aku selalu serius mengatakannya. Apakah aku pernah bilang kalau sela jarimu sangat pas untuk aku isi, begitupun sela jariku, sangat pas dengan jemarimu yang mengisinya?"

Wajahku memanas, bagaimana kalimat sederhana itu begitu luar biasa terdengar indah di telingaku? Aku memukul bahunya dengan tangan kiriku yang terbebas. "Sudah, Gam! Kamu selalu berhasil membuatku tersipu."

Lelaki itu tertawa renyah. Tanpa melepaskan genggaman tangan kami, Gamilang memasukan takan kami ke dalam saku jaketnya. "Biar hangat, kan kasihan sela jari yang pas denganku harus kedinginan."

"Gombalanmu makin hari makin menjadi, Gam," selorohku sambil menikmati rasa hangat yang menjalar ke dalam relung hati.

Aku seolah ditarik kembali pada jurang kenyataan. Ingatan itu melebur bersama hujan yang mengguyur. Sosok Gamilang perlahan mengabur. Aku terperosok dari angan yang sempat melambungkan ingatan masa lalu dengan begitu manis dan sempurna. Aku dan Gamilang kini telah memilih jalan berbeda. Kami berada pada ruang berbeda. Dia yang melepaskan genggaman pada jariku demi bisa menggenggam jari lain yang mungkin dia rasa lebih pas dengannya.

Aku di sini masih dengan sela jari kosong yang menunggu untuk diisi, sedang Gamilang, sudah menemukan sela lain untuknya. Tak ada lagi jemari Gamilang.

~~~~~~~~~~~

Hai...
Di sini aku bawa cerita baru dengan genre baru. Pertama kalinya aku bikin cerita chicklit. Semoga suka ya...
Untuk cerita kali ini akan aku usahakan konfliknya ringan dan ngalir aja... Semoga bisa sering update juga hehehe

Jangan lupa beri vote and comments nya ya... Hehehehe

Shay

19/11/19

Sela [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang