Sela Pertemuan

6.5K 683 6
                                    

Setelah beberapa hari menyandang status sebagai calon istri seorang Argiantara Dewangga, rasanya tidak ada yang berubah. Gila memang calon suamiku itu, melamar tidak ada romantis - romantisnya, setelah diterima apalagi. Selama di kantor, jangan harap Mas Argi akan peduli padaku atau sering memanggilku ke ruangannya seperti cerita - cerita romantis di dalam novel, yang ada Mas Argi seperti mengabaikanku dan waktu rapat langsung dibentak karena kesalahan. Tak ada yang berubah.

Hari ini hari Sabtu. Yang aku lakukan hanyalah rebahan di tempat tidur sambil bermain ponsel, entah untuk berselancat di dunia maya atau sekadar menonton segala video di Youtube. Mas Argi belum ada kabar, katanya dia ingin mengajakku makan siang bareng, tapi ini sudah pukul sebelas, dia sampai sekarang entah di mana.

Tentang Gamilang, beberapa hari ini dia seperti menghindariku. Mungkin karena aku menerima lamaran Mas Argi. Tapi aku tak terlalu ambil pusing. Gamilang masa lalu dan tak ada lagi urusannya denganku lagi.

Aku merasa bosan, Mas Argi tidak menghubungi juga. Mau make up tapi takut tidak jadi, kan sayang menghabiskan beberapa rupiah untuk merias wajah. Harga make up tidak semurah itu.

Kuputuskan untuk membuka ponselku dan mengetik pesan untuk Mas Argi. Daripada tidak ada kepastian mending bergerak terlebih dahulu. Masa bodoh dengan gengsi.

---------------------

Mas Argiantara

----------

Mas, siang ini jadi mau keluar?

Maaf, Ra. Saya lupa mengabari. Saya harus pulang, ibu saya sakit. Maaf ya.

Oke... Gak papa kok.

---------------------

Aku menutup ponselku dengan kesal. Rasanya kesal. Mas Argi benar-benar masa bodoh. Aku bukan sejenis manusia yang haus perhatian, tapi wanita mana yang tahan tanpa perhatian dari seorang kekasih. Dilupakan begitu saja padahal katanya mau mengajak menikah.

Kepalaku terasa begitu mumet. Rasa kesal dan bingung bercampur menjadi satu. Kenapa juga aku menerima Mas Argi? Dasar hati lemah. Begitu saja terbuai. Baperan. Dasar Shira Ariatih, dikit - dikit baper.

Aku segera bangkit dari tempat tidurku dan bergegas mandi. Aku berencana pergi jalan - jalan. Menghilangkan penat dan Mas Argi dalam pikiran. Lelaki entahlah apa yang harus kusebut lelaki itu.

Selesai mandi, aku meraih ponselku dan membuka obrolan di grup divisi yang tentu saja tak ada Mas Argi di dalamnya. Grup tempat untuk mengeluarkan semua sumpah serapah untuk Mas Argi dan hal - hal menyebalkan lainnya, sisanya berisi hal - hal tidak bermutu.

---------------------
Cungpret DA
---------

---------------
Ada yang free? Gue gabut.
--------------

------
William DA

Kenapa, Rat? Ditinggal Mamas?
----------------
-------
Mbak Mira DA

Sori ya, gue sibuk sama calon suami... Sana ajak calon lo, Rat!
--------------------
------
William DA

Sela [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang