Hening senantiasa melingkupi ruangan hampir lima menit lamanya. Nyonya Jeon nampaknya belum mampu mengungkapkan apa pun selain memandang dingin ke arah putranya sementara Tuan Jeon menyemburkan napas panjang sebanyak satu kali sebelum bicara. Ketiganya duduk di ruang tengah untuk mendiskusikan kesalahan yang tampak jelas dan dapat menimbulkan masalah besar jika tidak bertindak hati-hati.
"Sudah sampai mana?" tanya Tuan Jeon secara tak gamblang namun berharap putranya dapat langsung mengerti. Jungkook hanya bungkam, menatap lurus ke arah meja yang ada di tengah-tengah mereka. "Katakan pada Ayah dan Ibu, sudah sampai mana hubunganmu dengannya?" Nyonya Jeon memijit pangkal hidung dan terlihat jengkel. Bagaimana mungkin putra bungsunya ini melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya? Apakah otaknya sudah tidak waras dan sengaja ingin membuat keluarga Jeon kembali mendapati tatapan remeh memalukan dari banyak orang?
Diam-diam, Jihwan tengah bersembunyi di balik tembok yang membatasi antara ruang tengah dengan dapur. Suara ketiga sosok di ruang tengah terlalu kecil sampai-sampai membuat Jihwan tidak mampu menangkap sinyal apa pun, namun sejujurnya dia mengkhawatirkan Jungkook yang saat ini seolah tengah diadili oleh kedua orang tuanya sendiri. Ia menggigit bibir bawahnya perlahan, bermaksud untuk turut hadir di tengah-tengah ketiganya, akan tetapi nampaknya Nyonya Jeon bersikap sedikit sinis pada Jihwan.
"Apakah kalian tidur bersama?" tanya sang ibu dengan suara menyelidik sehingga Jungkook langsung menundukkan wajah dan memejam rapat, mendengus panjang sambil menumpu kening dengan satu tangannya yang mengepal. "Apakah kalian melakukan hubungan intim?" tanya Nyonya Jeon lagi, lebih serius. Jungkook menelan saliva susah payah.
"Ibu benar. Aku tidur dan berhubungan intim dengan kekasihku. Ibu tahu aku tidak mungkin bisa berbohong dan Ibu jelas sudah melihat jawabannya dari tatapan mataku."
"Oh, astaga Jungkook." Nyonya Jeon kelewat kecewa setelah mendengar jawaban itu, meremas rambutnya lalu melemparkan tas sampai mengenai bahu Jungkook, kontan membuat pria itu meringis dan mengusap pelan rasa nyeri yang mengusiknya. "Tidak bisakah kau belajar dari masa lalumu? Apa kau pikir insiden pada waktu itu hanya hal yang sepele? Kau tahu sendiri, kita terpaksa harus pindah rumah pada saat itu karena seluruh orang mengetahui kehamilan Hellen dan orang-orang tahu bahwa kaulah yang telah menghamilinya!" cacian tersebut berhasil menyakiti Jungkook sampai beberapa saat, namun pria itu hanya mampu diam sambil jari-jemarinya saling meremas satu sama lain.
Kali ini, Jihwan dapat mendengar cacian tersebut dengan jelas. Kedua tangannya mengepal di sisi tubuh selagi mendengarkan perbincangan di ruang tengah. Tidak ada yang dapat ia lakukan selain diam, sebab Jungkook memintanya untuk bersembunyi di belakang dan meyakinkan bahwa ia tidak pantas disalahkan dalam hal apa pun.
"Bu, sekarang dan dulu itu sudah berbeda. Situasi tak lagi sama. Saat itu aku dan Hellen masih terlalu muda dan tidak mengerti apa pun, tapi sekarang aku seorang ayah, aku tahu apa yang harus kulakukan. Aku tahu caranya menjaga kekasihku. Aku⸺telah belajar dari kesalahanku di masa lalu. Ibu dan ayah tidak perlu khawatir⸺"
"Ibu mana yang bisa bersikap biasa saja saat tahu anaknya sedang dalam masalah, Jeon Jungkook?"
"Bu, aku tidak sedang dalam masalah." Jungkook masih berusaha menjelaskan semampunya. Keningnya mengerut, menatap dalam sekaligus memohon pengertian dari dua sosok di depannya.
Tuan Jeon masih diam selagi istrinya berbicara, tidak bermaksud menyela pun membela putra mereka sebab sebagai seorang ayah, tentu ia pun merasa kecewa pada Jungkook.
Meski berhubungan seks tanpa menikah telah menjadi hal yang umum, entah mengapa Tuan dan Nyonya Jeon masih saja menganggap bahwa hal tersebut tidak pantas. Sedikitnya, Jungkook memahami bahwa kedua orang tuanya mungkin masih memiliki rasa trauma atas kejadian memalukan yang waktu itu pernah ia lakukan. Jungkook tidak mampu berbuat banyak, bahkan untuk meredakan kemarahan ayah serta ibunya. Yang dapat ia lakukan kini hanyalah⸺meyakinkan kedua presensi di hadapannya bahwa dia tidak akan menciptakan skandal serupa dengan yang ia lakukan dulu sekali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Young Lady
FanfictionJeon Jungkook; single parent, tampan, mapan, kaya. Duda muda yang mumpuni menjaga kedua buah hatinya itu akhirnya harus mencari belahan jiwa kembali, untuk menjadi pengasuh bagi putra-putrinya yang masih harus mendapat perlakuan khusus dari seorang...