Chapter 39 : Dilemma

23.2K 3.7K 1.2K
                                    

(Song : Eddy Kim - When Night Falls)

Sepanjang hari di akhir pekan, entah mengapa Jungkook hanya menangkap sirat murung terpancar di wajah pangeran kecil kesayangannya. Tidak ada yang tahu penyebab mengapa Jeon Ai terlihat sangat berbeda dan tiba-tiba menjadi pendiam, bahkan tampaknya pria kecil itu lebih suka tidur-tiduran, bermalas-malasan―sama sekali tidak menyentuh ruang bermainnya dan terkadang bergumam kurang jelas pada robot Iron Man di pelukannya.

Sang ayah menawarkan beberapa kali pada putranya untuk melakukan piknik di taman atau sekadar jalan-jalan di sore hari, tapi Ai beralasan bahwa ia tak ingin keluar. Bocah itu tidak ingin pergi ke manapun dan hanya ingin berdiam diri di rumah.

Beberapa kali Ai melirik ke luar jendela kamar yang tersingkap lebar tanpa meninggalkan kasur berbalut seprai bertema film animasi Toy Story, lalu jari-jari gemuknya kembali usil memegangi tangan robot dalam pelukan. Dia mendengus sembari mengepalkan kedua tangannya lalu berbalik guna menyelipkan tangan ke bawah bantal, menarik keluar sebuah pigura berukuran kecil yang menampilkan foto seorang wanita cantik tengah tersenyum. Tangan kecilnya yang lembut mulai mengusap permukaan kaca pigura yang kini berada di pangkuan lantas merapatkan bibir sejenak.

"Mommy, hari Senin nanti, di sekolah akan ada pertemuan. Teman-teman Ai bilang, semua Mama mereka akan datang karena Papa mereka sibuk bekerja. Ai sedih, karena mungkin Ai akan menjadi satu-satunya yang membawa Daddy ke sekolah. Kalau dibolehkan, Ai ingin membawa foto Mommy saja dan mengenalkan pada ibu guru, juga teman-teman Ai." Bocah itu termenung sejenak seperti menahan tangis. "Ketika ibu guru mengatakan pada Ai bahwa tidak apa-apa jika Daddy saja yang datang, Ai merasa sedih sekali. Ai juga ingin punya Mommy. Teman-teman Ai selalu bercerita tentang Mama mereka. Tapi Ai tidak bisa bercerita apa-apa karena Ai tidak punya Mommy. Ai hanya punya foto saja."

"Boleh tidak jika Ai berharap pada Tuhan supaya mau mengembalikan Mommy? Ui juga merindukan Mommy. Tapi Ui bilang, Mommy tidak mungkin bisa kembali lagi. Kemarin saat Hwanie membacakan dongeng tentang Peri Lemon yang bisa mengabulkan harapan, Ai jadi berpikir apakah Peri Lemon benar-benar ada dan bisa mewujudkan keinginan Ai."

"Kalau Peri Lemon ada di sini dan sedang melihat Ai, tolong sampaikan pada Tuhan," kata bocah itu menjeda sejenak, mengamati sekeliling kamarnya. "Peri Lemon, bisakah meminta izin pada Tuhan untuk membawa Mommy kemari, sekali saja?" sepersekian detik kemudian punggung tangannya mengusap kedua mata yang berembun kemudian mengisap ingus dalam-dalam. "Ai dan Ui rindu Mommy. Teramat rindu. Ai ingin sekali bertemu Mommy," katanya lagi sambil memeluk pigura sebelum akhirnya terburu-buru menyembunyikan benda tersebut ke bawah bantal tatkala mendengar suara ketukan pada pintu kamar yang tertutup rapat. Ai mengangkat kepalanya tinggi-tinggi.

"Baby Boy, apakah Daddy boleh masuk?" Ai mendengus singkat dan kembali mengusap matanya yang masih basah. Kelopak mata dan hidungnya terlihat memerah.

"Apa Daddy membawa sesuatu yang Ai suka?" tanya bocah itu.

"Well, Hwanie sedang menyiapkan sesuatu untuk Ai. Mungkin begitu selesai, Hwanie akan membawakannya ke kamar. Ui juga sedang membantu Hwanie," jelas Jungkook, senantiasa menunggu jawaban. Belum berniat untuk segera membuka pintu sebelum putranya mengizinkan.

"Hwanie pasti sedih karena Ai tidak ikut membantu," cicit Ai; tak sampai terdengar oleh sang ayah. "Masuk saja Daddy. Pintunya tidak dikunci," katanya setuju setelah mengambil beberapa sekon untuk berpikir. Begitu pintu berderit lemah dan terbuka cukup lebar, Jungkook langsung menampilkan senyuman terbaik pada buntalan kesayangannya tanpa lupa menutup pintu sebelum menuju ke tempat di mana Ai berada.

Young LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang