Chapter 48 : I.F.L.Y

43.3K 3.4K 1.2K
                                    

Full of mature content. Please, be wise, Bebe! Vote 2K and comment 1K OK!

[Song : Bazzi - I.F.L.Y]

***

Pria itu tidak mau berhenti. Tangan dan jemarinya yang piawai menggerayangi seluruh tubuh Jihwan, membelai secara metodis serta meremas surai sang gadis hingga penampilannya terlihat kusut masai, cantik, panas juga seksi. Mereka berciuman seakan haus, bernapas rakus sembari bergelut lidah dengan membelit pun menyesap secara menggebu-gebu selagi hujan mengguyur semakin deras di luar sana.

Saat Jihwan melepaskan ciuman secara sepihak dengan tiba-tiba dan hendak menyingkir, Jungkook langsung saja bangkit dan mencekal pergelangan tangan sang gadis, menarik Jihwan untuk jatuh ke dalam pelukannya lagi seraya melingkarkan lengan kirinya pada sekeliling pinggang ramping itu. Bibirnya kembali membentur bibir ranum Jihwan. Ritmenya tidak teratur, terkesan sedikit kasar tiap kali lumatan demi lumatan menyentak yakin sehingga lenguhan Jihwan terdengar samar merasuki telinganya.

Rasanya Jihwan tidak sanggup berdiri lagi saat menyadari satu tangan Jungkook telah merayap ke selangkangannya. Payudaranya terasa nyeri dan sesuatu di antara kedua belah kakinya tak henti berdenyut. Bibirnya terus berbisik tidak, tapi tubuhnya mengatakan yang lain. Jihwan mendambakan Jungkook untuk memenuhi kekosongannya, tapi entah mengapa ia malah merasa sedikit dilecehkan sehingga tiba-tiba kedua tangannya bergerak cepat guna mendorong dada Jungkook.

"Hwanie⸺" Jungkook berujar lirih sembari mengatur embusan napasnya, tersengal dan mendekat kembali untuk meraih Jihwan yang kini terlihat sedikit ketakutan sambil memeluk tubuhnya sendiri. Jihwan mundur dua langkah, dengus napasnya tak teratur, sementara ekspresi wajahnya menunjukkan rasa cemas yang membuat Jungkook mematung di atas pijakan. Dia dapat melihat tangan Jihwan menjalari dada untuk meremas kerah kemeja, merapatkannya seolah memberitahu bahwa ia tidak ingin menerima sentuhan lagi.

Surai gadis itu berantakan, namun hal tersebut justru malah membuat gairah Jungkook semakin merangkak naik. "Kenapa? Katakanlah?" tanya Jungkook pelan, tidak berusaha mendekat sedikit pun, bermaksud memberi Jihwan sedikit waktu untuk berpikir sementara ia harus menahan diri sejenak sekalipun kejantanannya dirasa menegang. Celananya terasa sangat sesak saat ini, membayangkan Jihwan ada di pelukannya lagi dengan tubuh molek yang telanjang.

"Kupikir, kita seharusnya bicara lebih dulu daripada melakukan hal ini."

Sekejap Jungkook melipat bibirnya rapat sambil bertolak pinggang. "Kalau itu memang keinginanmu, baiklah. Kita akan bicara. Tapi nanti. Setelah masalah yang satu ini selesai."

"Tidak! Kita harus bicara sekarang juga!" teriak Jihwan marah saat mendapati prianya berusaha mendekat lagi, membuat ia mundur secara cepat sambil menyorot tajam.

"Jihwan, berhenti membuatku menderita begini⸺"

"Aku ingin semuanya menjadi lebih jelas dulu," kata sang gadis memotong, terkesan sedikit menuntut, tersirat dari nada bicaranya dan Jungkook langsung melemaskan bahunya tanpa mengalihkan pandangan sedetik pun. "Kau bisa menelanjangiku atau apa pun. Tapi nanti, setelah kau dapat meyakinkanku." Mendengar ucapan itu, kontan Jungkook menelan salivanya.

Memejam sesaat, Jungkook lalu memandangi wajah Jihwan lagi sambil merenggangkan simpul dasinya, melepas total saat tahu benda itu terasa mencekik. "Mendekatlah, kita bicara baik-baik sehingga kau bisa melihat jawabannya dari mataku. Aku tahu kau ingin membicarakan hal yang penting, kurasa akan lebih baik kalau kita bisa saling memandang dalam jarak dekat." Jihwan mengerjap lembut sambil menurunkan kedua tangannya, membuat Jungkook mengalihkan perhatian ke arah kemeja transparan yang ia kenakan dan kembali menyorot matanya. Jihwan masih betah bergeming dan hanya memandangi paras pria di hadapannya. "Hwanie⸺" Jungkook menyugar rambut ikal panjangnya, menampilkan kening magis yang tampak sempurna. Tubuhnya yang sempat menghangat kini berubah dingin lagi.

Young LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang