GEGAR 5 - Jahil

3.6K 159 0
                                    

HALLO KETEMU GW LAGI DI PART INI, JANGAN BOSEN - BOSEN YA NUNGGU GW UPDATE 😄

SELAMAT MEMBACA GAR & GERARD BAGIAN "Jahil"

BUDAYAKAN VOTE DAN COMMENT SEBAGAI BENTUK APRESIASI KALIAN TERHADAP AUTHOR

SORRY FOR TYPO AND LOVE YOU ALL ❤

↔↔↔↔

"Nah itu tadi abang gue, gak jelek - jelek amat kan?" ucap Gar.

"Lo adiknya kak Liam si most wanted sama badboy itu?" tanya Tasya tidak percaya.

"Ya, si gila tadi itu abang gue" jawab Gar santai.

"Enak ya punya kakak ganteng sama most wanted" simpul Tasya.

"Gak, b aja menurut gue" jawab Gar.

"Enak ya punya kakak cowok, kalau ada yang bully kita ada yang lindungin" ucap Tasya.

Gar tertawa garing, "hahaha... Itu kan kakak cowok diluar sana, kalau si Anjay mah beda. Bukannya ditolongin, yang ada dia ikutan bully gue" jawab Gar santai.

"Anjay?" tanya Tasya bingung.

"William Daffino Sanjaya, gak apa - apa kan kalau dipanggil anjay?" gurau Gar.

Obrolan mereka terus berlanjut hingga kedatangan Nico dan Ben.

"Makanan datang" ucap Ben riang sambil menaruh pesanan mereka di meja.

Ben menjatuhkan dirinya dibangku seberang Gar. Diikuti Nico disampingnya

"Nih pesanan lo" ucap Nico sambil memberikan pesanan Gar.

"Thanks Nic" ucap Gar.

"You're wellcome" jawab Nico.

"Oh iya guys, ini Tasya. Mulai hari ini dia gabung sama kita" ucap Gar

Sedangkan Tasya hanya memasang senyum kecilnya.

"Kalau lo belum tahu, gue Nico" ucap Nico.

"Gue Tasya" ucap Tasya canggung.

Ini pertama kalinya ia mendapat teman cowok dari SMPnya. Cap buruk yang melekat pada orang tuanya membuat perteman Tasya sedikit terbatas, bahkan ia tidak punya satu pun teman dekat sejak SMP.

"Dan gue Ben, gak mungkin kan kalau lo lupa sama cowok seganteng gue" ucap Ben kepedean sambil memainkan alisnya.

Ucapan Ben sontak membuatnya mendapatkan jitakan keras dari Nico, "modus" ucap Nico.

"Najis" gumam Gar menimpali ucapan Nico.

Ben memasang ekspresi angkuhnya, "aihhh gak percaya, coba lo perhatiin baik - baik deh. Gini - gini gue mirip sama Rafael Miller guys" ucap Ben dengan percaya dirinya.

"Rafi ahmad ngiler yang ada" cibir Nico.

"Syirik tanda tak mampu" ledek Ben.

Nico memutar bola matanya malas, "syirik yang elit dikit, masa syirik sama bentukan kayak lo" balas Nico.

Disaat mereka sibuk berdebat, Gar menambahkan 1 sendok penuh garam yang ada dihadapannya ke mie ayam Ben.

Belum puas dengan itu, Gar menambahkan 3 sendok cabai kedalam cokelat dingin Ben.

Bukan Gar jika tidak mengusili salah satu sahabatnya, tetapi Gar lebih suka mengusili Ben. Alasannya satu, Ben lebih ekspresif dari pada Nico.

Jika Gar mengusili Nico, Nico selalu sabar dan bertingkah seolah tak ada apa - apa.

GAR and GERARD ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang