SELAMAT MEMBACA GAR & GERARD BAGIAN "Dilabrak part. 2"
BUDAYAKAN UNTUK MENINGGALKAN VOMMENT YA. SORRY FOR TYPO AND HOPE YOU LIKE THIS PART GUYS
↔↔↔
Gar membuka matanya saat dirasa cahaya matahari mulai menusuk penglihatannya.
Gar mengucek - ucek matanya dengan malas, kemudian ia melirik ke nakas untuk memastikan jam berapa sekarang.
6.15..
Diliriknya kasur disampingnya, kosong...
Ternyata Liam sudah meninggalkan kamarnya sebelum ia bangun, pantas saja tidak ada suara yang menyebalkan atau tangan yang jahil mencubit hidungnya saat ia membuka matanya.
Gar beranjak dari tempat tidur, ia melangkahkan kakinya dengan malas menuju kamar mandi. Seperti biasanya, ia melakukan ritual mandinya.
Setelah dirasa semuanya selesai, Gar melangkahkan kakinya keluar kamar mandi. Ia hanya melilitkan sehelai handuk pink yang menutupi tubuhnya. Gar meraih seragam sekolah dan memakainya..
Ditengah aktivitas paginya, terdengar suara pintu diketuk. "Edgar, kamu sudah bangun kan?" tanya ibunya sambil menggedor pintu kamarnya.
"Sudah ma, lagi benerin rambut ini" jawab Gar, tangannya dengan cekatan mengucir rambutnya.
Terdengar suara helaan napas dari seberang pintu. "Kamu agak cepat sedikit, dari tadi kamu ditungguin teman kamu" nasehat mamanya.
Gar yang sibuk mengoleskan bedak tipis kemukanya pun sontak menghentikan aktivitasnya. "Teman siapa?" tanya Gar bingung, perasaan ketiga sahabatnya itu tidak mungkin mau menjemputnya.
Kemudian terdengar suara pintu berderit, disana menampilkan ibu Gar yang sedang menatap putrinya sambil berkacak pinggang.
Beliau menghela napas panjang, "kamu itu ya, punya pacar gak bilang ke mama. Mama juga perlu tahu kamu berhubungan sama cowok yang bagaimana" omel mamanya.
Kini Gar mengerti arah pembicaraan mamanya, Gar hanya ber-oh ria.
"Sejak kapan kamu pacaran sama Gerard?" tanya mamanya.
Bukannya menjawab, Gar melemparkan pertanyaan lain. "Mama udah tahu nama dia?" tanya Gar sambil mengangkat sebelah alisnya.
Melihat tingkah putrinya, Sandra mendengus. "Jangan mengalihkan pertanyaan mama Gar" tegur Sandra tegas.
Meskipun ia terbilang sosok yang hangat, Sandra juga bisa serius jika sudah menyangkut kedua anaknya itu. Apalagi kini putrinya, sosok anak yang membutuhkan perhatian khusus.
"Baru kemarin ma" jawab Gar malas.
"Sejauh mana kamu kenal sama dia? Dan kamu yakin dia sosok yang baik buat kamu?" selidik Sandra.
Gar mengedikkan bahunya acuh, "Gar belum tahu, Gar tahu sedikit tentang dia. Yang jelas dia itu judes, posesif, mulutnya pedas lagi. Tapi dibalik itu, Gerard orangnya gak buruk - buruk amat. Disekolah juga gak bego, lumayan lah, gak malu - maluin kalau dijadiin pacar" jawab Gar sesuai dengan isi pikirannya saat ini.
Sandra hanya menggelengkan kepalanya saat mendengar jawaban dari anaknya, dari dulu putrinya itu tidak pernah berubah. Selalu saja terlalu blak - blakan dalam berbicara.
"Jadi gimana nih ma? Gak suka sama Gerard? Ya udah Gar putusin aja" tambah Gar yang langsung mendapat jitakan di dahinya.
"Aww" keluhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAR and GERARD ✔
Novela JuvenilCOMPLETED 'Dia bukan cowok romantis, dia cuma Gerard yang realistis' ~ Gar ~ 'Dia bukan cewek yang cantik paripurna, dia sebatas Garlea yang sukses buat hari - hari seorang Gerard yang semula abu - abu menjadi penuh warna' ~ Gerard ~ _____________...