SELAMAT MEMBACA GAR & GERARD BAGIAN "Sabotase"
JANGAN LUPA UNTUK MENINGGALKAN VOMMENT YA. JANGAN SIDERS PLEASE, GAJE - GAJE GINI JANGAN ADA YG MAU PLAGIAT YA 😊
SORRY FOR TYPO AND HOPE YOU LIKE THIS PART GUYS 😘
↔↔↔
Kini dibangku tempat Gar duduk tidak hanya dihuni oleh Gar dan teman - temannya Gar, kedua sahabatnya Gerard baru saja bergabung dengan mereka sekitar 10 menit yang lalu.
Gar menelan ludahnya dengan susah payah saat melihat batagor yang dimakan Gerard, rasanya bakso yang dia makan tadi seolah tak ada efeknya untuk mengusir rasa laparnya.
Kalau saja batagor itu milik cowok lain selain pacarnya, pasti Gar akan merebut dan memakan batagor itu tanpa permisi.
Lagi - lagi Gar menelan ludahnya saat melihat Gerard memasukkan makanan menggiurkan itu kemulutnya.
'Argh sialan! Kenapa sih gue kepingin batagor itu? Mana duit gue tinggal gambar orang bawa golok lagi' gerutunya dalam hati.
Disisi lain, diam - diam Gerard memerhatikan gerak - gerik cewek galak yang berada disampingnya ini.
Sejak Aaron menaruh seporsi batagor itu di meja, tatapan Gar sama sekali tak lepas dari makanan itu.
Bahkan saat Gerard menjejalkan sebiji batagor itu pun, binar mata Gar seolah mengatakan kalau dia ingin makan makanan itu.
"Mau?" tawar Gerard sambil menggeser seporsi batagor itu kedekat Gar.
"Enggak" bohong Gar sambil menggeleng.
Apa yang dia katakan tak serasi dengan yang dia inginkan, Gar terlalu gengsi untuk mengakuinya.
Gerard tersenyum tipis, 'gak pinter bohong' batinnya.
Gerard menusuk sebiji batagor itu dan mengarahkannya kemulut Gar, "yakin gak mau?" tawarnya lagi.
Gar melirik batagor itu, cepat - cepat ia mengalihkan pandangannya.
Namun didetik kemudian Gar melahap batagor itu, melihat tingkah lucu Gar, Gerard tidak bisa menahan senyumnya.
"Enak kan?" tanya Gerard.
"Iyalah, batagornya mang Reno emang enak" jawab Gar disela kunyahannya.
"Gak perlu gengsi, gengsi gak buat kenyang" cibir Gerard kemudian.
Gar hendak membalas, namun Gerard keburu menjejalkan batagor itu kemulut Gar lagi.
"Gerard, ah!" protes Gar kesal.
Gerard semakin tak bisa menahan senyumannya. "Kalau mau minta, gak diam kayak orang bisu. Punya mulut kan?" cibir Gerard lagi.
"Sialan lo!" umpat Gar kesal.
Gerard menyentil hidung Gar hingga membuat si empunya meringis. "Bego! Sakit tahu" maki Gar kesal.
"Jangan ngumpat lagi Gar" peringat Gerard sambil menyipitkan matanya.
"Habis mulut cabe lo koar - koar lagi" ucap Gar balik menyalahkan.
Gerard hanya membalasnya dengan dengusan.
Entah mendapat keberanian dari mana, Gar membalas kelakuan Gerard dengan mencubit hidung mancungnya.
"Gar" protes Gerard.
"Impas" balas Gar penuh kemenangan.
"Selama gue menjomblo, gue ngerasa fine aja. Tapi entah kenapa, pas gue lihat mereka, kok jadi ngenes ya" gumam Vero.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAR and GERARD ✔
Ficção AdolescenteCOMPLETED 'Dia bukan cowok romantis, dia cuma Gerard yang realistis' ~ Gar ~ 'Dia bukan cewek yang cantik paripurna, dia sebatas Garlea yang sukses buat hari - hari seorang Gerard yang semula abu - abu menjadi penuh warna' ~ Gerard ~ _____________...