HEYYOO, KETEMU GW LAGI. JANGAN BOSEN - BOSEN YA BACA CERITA INI
SELAMAT MEMBACA GAR & GERARD BAGIAN "Hoodie Gerard"
BUDAYAKAN VOTE AND COMMENT SEBELUM MAUPUN SESUDAH MEMBACA CERITA INI
I'M SORRY FOR TYPO AND LOVE YOU ALL 😘
↔↔↔
Keheningan mendominasi perjalanan mereka, sedari tadi tidak ada yang mau mengalah untuk memulai pembicaraan.
Gar terlalu sibuk dengan pemikirannya sendiri, sedangkan Gerard memilih fokus dengan jalanan yang ada dihadapannya.
Gar menarik napas dalam - dalam, ia menyiapkan perasaannya untuk berbicara dengan cowok yang memboncengnya.
Bukan takut karena ia gugup kepada Gerard, lebih tepatnya ia menyiapkan dirinya jika nanti ia tidak mendapat respon dari si bule kutub itu.
"Eh, tangan lo gak apa - apa?" tanya Gar.
"Baik" jawab Gerard singkat.
"Ish lo bohong lah, sakit kan tangan lo? Mana ada baikan? Lo gak takut kehabisan darah apa?" omel Gar.
Bukannya menjawab pertanyaan Gar, Gerard malah menggumamkan hal lain. "Sampai" ucap Gerard.
Gar langsung turun dari motor Gerard. Ia langsung menyeret Gerard untuk masuk ke dalam rumahnya, Gerard dibuat terkejut dengan ulah Gar.
"Masuk, ikut gue" paksa Gar.
"Buat?" tanya Gerard.
"Ya buat obatin luka lo lah bego! Gimana pun gue harus tanggung jawab sama luka lo, kalau bukan gara - gara lo tolongin gue, Gak mungkin lahh sampai kayak gini, lagian sialan banget sih Liam pakek ninggalin gue segala! Awas ya, entar gue jambak rambutnya sampai rontok kalau udah pulang" cerocos Gar panjang lebar.
Jika biasanya Gerard menolak untuk diperhatikan, entah mengapa kali ini ia menurut begitu saja.
Gar mendudukkan dirinya di ruang tamu, Gar langsung melesat pergi untuk mencari kotak P3K.
Gerard hanya memandangi telapak tangannya yang penuh darah, sebenarnya masih sedikit perih sih. Namun Gerard tidak terlalu memedulikannnya.
Gar sampai dengan kotak P3Knya, ia langsung mengobati Gerard dengan telaten.
"Thanks ya buat jaket sama yang tadi" ucap Gar kepada Gerard yang hanya dibalas anggukan oleh Gerard.
Sesekali Gerard meringis kesakitan saat Gar menekan bekas sayatan itu.
Gar yang melihat ekspresi Gerard itu mendengus, "lagian, udah tahu pisau masih aja dipegang" cibir Gar."Udah biasa" jawab Gerard datar.
Gar langsung menatap Gerard dengan tatapan penuh tuduhan, dahi Gar berkerut. "Lo suka self injury?" tebak Gar.
"Gue belum gila" jawab Gerard ketus.
"Lah terus?" tanya Gar penasaran.
"Bukan urusan lo" jawab Gerard dingin.
"Ish ngeselin" cibir Gar.
Gar memasang plester itu diluka Gerard yang lumayan panjang. "Ngomong - ngomong lo udah sabuk hitam ya di karate? Atau lo selalu menang berkali - kali waktu tinju?" tanya Gar menerka - nerka.
"Lo akan tahu sendiri" jawab Gerard sambil bangkit dari tempat duduknya, "thanks" tambahnya.
Tanpa berpamitan, Gerard melangkahkan kakinya pergi dari ruang tamu Gar.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAR and GERARD ✔
Novela JuvenilCOMPLETED 'Dia bukan cowok romantis, dia cuma Gerard yang realistis' ~ Gar ~ 'Dia bukan cewek yang cantik paripurna, dia sebatas Garlea yang sukses buat hari - hari seorang Gerard yang semula abu - abu menjadi penuh warna' ~ Gerard ~ _____________...