GEGAR 36 - Berbeda

2.2K 86 1
                                    

SELAMAT MEMBACA GAR & GERARD BAGIAN "Berbeda"

JANGAN LUPA UNTUK MENINGGALKAN VOMMENT YA. GW GAK AKAN BOSEN - BOSEN TAGIH VOMMENT DARI KALIAN

SORRY FOR TYPO AND HOPE YOU LIKE THIS PART GUYS ❤

↔↔↔

'Karena terbiasa dekat, menghilang sebentar pun rasanya ada yang kurang'

GAR

↔↔↔

Gar menelungkupkan kepalanya di mejanya, sudah 2 hari ini kelasnya free class. Sebab guru - guru yang mengisi di kelasnya sedang sibuk menangani anak - anak yang akan olimpiade di minggu depan.

Jadi hanya ada satu ataupun dua jam pelajaran yang diisi guru. Gar sedang dirundung rasa bosan.

Dan ia merasa sedikit hampa, ia merasa ada yang kurang dari hari - harinya. Ia kira, perginya Gerard akan memberi dia kebebasan yang membuat dirinya senang.

Justru ia merasa sebaliknya, Gar merasa sedkit kehilangan cowok itu. Tiga hari tanpa Gerard ia habiskan dengan sahabatnya, bahkan ia sempat mendekati Rama, cowok yang berhasil mencuri hatinya.

Walaupun Gar bisa berlama - lama didekat Rama, tetap saja ia merasa ada yang kurang. Seperti sekarang, Gar kepikiran tentang Gerard lagi. Sejak Gerard pergi, cowok itu tidak mengirimi kabar sama sekali. Gerard seolah menghilang tanpa jejak.

'Argh, gue kenapa sih? Gerard gak apa - apa di Italia, palingan juga dia sibuk. Seharusnya gue senang dong karena bisa pdkt sama kak Rama tanpa kekangan Gerard' batin Gar. Gar menjambak rambutnya frustasi.

"Heh! Kusut banget mukanya, kuy ngantin" ajak Nico sambil menepuk pelan pundaknya.

"Tahu tuh, ditinggal 3 hari sama pacar aja udah gegana" tambah Ben.

"Udah lah Ben, kayak gak tahu tandanya orang jatuh cinta itu kayak gimana. Bawaannya pingin dekat mulu" gumam Vero sambil merangkul pundak Ben.

Gar memutar bola matanya jengah, ia menarik tangan Nico dan menyeretnya untuk ikut bersamanya. Gar terlalu malas untuk mendengarkan celotehan Ben yang tidak ada faedahnya.

"Kuy keluar Nic, bosen dengarin bacotan Ben" ajak Gar.

"Elah beb, jahat banget lo" rengek Ben manja, kemudian dirinya menyusul Gar.

________

"Udah kenyang belum?" tanya Nico.

"Udah hehehe" bohong Gar.

Sebenarnya tadi ia ingin berlama - lama di kantin, tetapi ia langsung melenyapkan keinginannya begitu melihat sekelebat punggung Rama yang dibalut dengan kaos olahraga.

Dan tangannya tadi membawa bola basket, Gar sangat yakin jika ketos ganteng itu ingin bermain basket.

Gar tidak akan melewatkan kesempatan emas itu, baginya Rama yang sedang panas - panasan sambil mendribble bola basketnya itu lebih menggiurkan dari makanan apapun.

Sesampainya dikantin, Gar langsung memesan seporsi soto daging dan menghabiskannya dengan buru - buru. Ia tidak ingin ketinggalan moment langka itu.

"Gue mau lihatin cogan dulu di lapangan, kalian langsung balik aja" suruh Gar begitu matanya menemukan apa yang ia cari.

Tanpa menunggu jawaban dari ketiga cowok itu, Gar ngacir pergi dan mencari tempat yang cocok untuk menonton pujaan hatinya itu.

GAR and GERARD ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang