GEGAR 23 - Sahabat Gerard

2.8K 102 2
                                    

SELAMAT MEMBACA GAR & GERARD BAGIAN "Sahabat Gerard"

JANGAN LUPA UNTUK MENINGGALKAN VOMMENT YA. SORRY FOR TYPO AND HOPE YOU LIKE THIS PART GUYS 😌

↔↔↔

'Gue serius sama semua ini, gue gak main - main'

GERARD

↔↔↔

Gar sedang memasukkan buku - bukunya ke dalam kelas, jam istirahat sudah tiba dan kini ia bersiap - siap untuk pergi ke kantin.

"Gar, lo jangan pergi sama Gerard yakk. Entar gue sama siapa? Gue gak mau sendirian, mana Nico gak masuk sekolah lagi" mohon Ben yang entah sejak kapan sudah berpindah duduk disampingnya. Kini Ben menatapnya dengan puppy eyesnya.

Bukannya kasihan, Gar justru merasa geli. Apa ini efek Ben yang sering memasang ekspresi itu?

Entahlah, mendadak Gar ingin menertawakan kekonyolan Ben.

"Ud.." belum sempat Gar melanjutkan kata - katanya, suatu ucapan yang pedas dan cukup menusuk hati sudah mendahuluinya.

"Gak usah manja kalau emang cowok tulen" gumam suara itu datar namun begitu nyelekit dihati.

Tentu semua orang tahu mulut siapa yang berhasil berkata - kata sepedas itu, siapa lagi kalau bukan Gerard?

Ben mati - matian menahan rasa kesalnya, jika ada yang bertanya 'hal apa yang lebih membahayakan dari keusilan Gar dan Liam?'

Jawaban yang tepat adalah 'mulut pedas Gerard'. Sekali kau salah bicara sedikit saja, dipastikan kau harus siap menerima hujaman yang menyakitkan dari mulut pedas itu.

'Giliran sama Gar manisnya pakek banget, kalau udah berhadapan sama anak lain, pedes gila!' gerutunya dalam batin.

Ben melirik Gar sekilas, "gue duluan Gar, gue sama anak lain aja, bye" ucap Ben yang kemudian melenggang pergi meninggalkan dirinya.

Gar hanya bisa menggelengkan kepalanya saat melihat tingkah laku Ben.

"Ayo" ajak Gerard.

Gar mendongak menatap Gerard. Yeah, hampir saja ia melupakan kehadiran Gerard.

Gar beranjak dari tempat duduknya, ia mulai mengikuti Gerard keluar kelas tanpa memedulikan tatapan penasaran dari teman - teman sekelasnya.

_____

"Mau makan apa?" tanya Gerard kepada Gar.

"Snack sama minuman aja, malas makan yang berat - berat" jawab Gar asal.

Gerard mengambil handphonenya dan mengirim pesan kepada Aaron, dirinya sedang malas beranjak dari tempat duduknya. Selesai menyuruh Aaron, Gerard mengantongi handphonenya kembali.

Gar mengernyitkan dahinya saat dirinya menyadari kalau Gerard masih duduk manis dihadapannya, "kalau lo disini, siapa yang pesan makanan? Gue?" tanya Gar sambil menujuk dirinya sendiri.

"Gak, nyuruh Aaron" jawab Gerard santai.

Gar menekuk mukanya tanda tak suka, "lo jangan hobi nyuruh - nyuruh orang dong! Kan punya kaki sama tangan sendiri" protes Gar.

"Mager" jawab Gerard cuek.

"Mati aja lo!" kesal Gar.

"Gak! Gue gak mau mati, kalau lo mati artinya gue ninggalin lo" jawab Gerard.

GAR and GERARD ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang