HAE - HAE, GW BALIK LAGI EAKK. KALI INI GW BAWA PART YG PANJANG EAAAK...
SELAMAT MEMBACA GAR & GERARD BAGIAN "Perpustakaan & wifi"
JANGAN LUPA UNTUK MENINGGALKAN VOMMENT YA. SORRY FOR TYPO AND HOPE YOU LIKE THIS PART 😉
↔↔↔
"Gerard" panggil Gar ragu - ragu saat keduanya berada di samping lemari freezer yang berisikan banyak minuman.
Gerard hanya membalasnya dengan gumaman, "gue gak bisa lama - lama di kantin, habis beli minum gue mau ke perpus. Gue mau belajar buat ulangan matematika nanti" jelas Gar.
Sebenarnya itu hanya alibi Gar, hari ini memang ada ulangan dikelasnya.
Namun alasan utamanya pergi ke perpus adalah ia ingin menonton daily life idolanya lewat aplikasi instagram maupun youtube, seharusnya ia bisa menontonnya secara live dikemarin malam.Berhubung kuotanya habis dan ia belum minta uang ke orang tuanya, Gar sengaja mendatangi perpustakaan karena konon perpustakaan adalah spot wifi terbaik disekolahnya selain di kantor guru.
Namun jawaban yang keluar dari mulut Gerard justru menghalangi niatannya, "gue temanin"
"Eh gak usah, lo makan aja sama teman - teman lo. Gue bisa belajar sendiri, kali lo belum sarapan?" les Gar kikuk.
Gerard tersenyum miring ketika mencium gelagat aneh dari jawaban Gar, "gue temanin, gue sering lihat nilai matematika lo jeblok. Kali ini gue mau ngajarin pacar gue biar nilainya gak anjlok mulu" jawab Gerard sambil mendorong kening Gar dengan telunjuknya.
"Eh! Lo tahu dari mana soal nilai gue?" tanya Gar heran.
"That's my secret" jawab Gerard datar.
Gar mencebikkan bibirnya kesal, "gak perlu Gerard, nilai gue gak malu - maluin banget" tolak Gar.
"Nurut Gar" ucap Gerard penuh penekanan, kemudian cowok itu membayar minuman mereka.
Gerard menarik tangan Gar untuk meninggalkan kantin, Gar hanya bisa menurut begitu saja. Lagi pula ia capek membuat alasan, Gerard selalu berhasil mematahkan semua alasannya.
Sepanjang perjalanan mereka menuju perpus, Gar terus - terusan menggerutu.
'Argh! Padahal niat gue kan mau wifi-an, kenapa sih es batu ngikut mulu?' keluhnya kesal.
Saking sibuknya dengan pemikirannya sendiri, Gar terus melangkahkan kakinya hingga menubruk orang. Bruk!
"Jalan lihat - lihat dong! Gak asal napak tanah doang!" maki Gar kesal, kini moodnya dalam keadaan tidak baik dan jadilah seperti ini.
Walaupun dirinya yang jelas salah, tetap saja Gar akan melemparkan kesalahannya kepada orang lain.
Yang ditabrak pun membalasnya dengan cubitan gemas di hidung Gar, "kebiasaan! Lo yang salah malah nyalahin orang lain" tegur Liam yang tidak lain abangnya Gar.
Gar menyengir lebar, "hehehe, sorry bang" ucap Gar asal.
Lalu diliriknya penampilan Liam yang jauh dari kata rapi, keringat mengucur dari pelipisnya. Seragamnya tidak dia masukkan, dan rambutnya berantakan.
Anehnya hal itu sama sekali tidak mengurangi kadar ketampanan abangnya, "eh habis dari mana bang? Kusut banget mukanya" tanya Gar seraya memandangi wajah Liam yang kusut.
Liam melirik Gerard dengan tatapan sinisnya, "tanyain cowok lo, gue mau pergi bye" ucap Liam acuh tak acuh. Kemudian ia berjalan berlawanan arah dengan Gar.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAR and GERARD ✔
Roman pour AdolescentsCOMPLETED 'Dia bukan cowok romantis, dia cuma Gerard yang realistis' ~ Gar ~ 'Dia bukan cewek yang cantik paripurna, dia sebatas Garlea yang sukses buat hari - hari seorang Gerard yang semula abu - abu menjadi penuh warna' ~ Gerard ~ _____________...