HAE GUYS, KETEMU GW LAGI DI CERITA INI.
SELAMAT MEMBACA GAR & GERARD BAGIAN "Bohong"
JANGAN LUPA UNTUK VOMMENT YA, SORRY FOR TYPO AND HOPE YOU LIKE THIS PART 😋
↔↔↔
'Kadang kebohongan diperlukan untuk menjaga kebahagiaan orang terkasih kita'
GERARD
⬇
⬇
↔↔↔↔
Dilain tempat, seorang cowok dengan pakaian santainya sedang duduk di meja makan sendirian.
Ia hanya mengenakan celana rumahan dan kaos tanpa lengan yang berwarna merah, tangannya sedang sibuk mengaduk cokelat panasnya. Mata biru tajam bak elangnya hanya menatap kosong ke dalam cangkir itu.
Sudah biasa dirinya merasakan kesendirian seperti ini, hari - harinya selalu berjalan dengan monoton. Bangun pagi, pergi ke sekolah, pulang, bermain dengan handphonenya, dan kembali tidur.
Tidak ada hal lain yang lebih berarti selain itu, kadang ia berfikir, apakah itu yang dinamakan hidup?
Gerard menghela napasnya, ia mengambil cangkir itu dan berniat membawanya ke ruang tv.
Mungkin menonton tv sambil meminum cokelat panasnya bisa mengurangi sedikit rasa bosannya.
"Aww" ringisnya saat tangannya yang terluka itu bersentuhan dengan cangkir yang masih panas itu.
Sejenak memory tadi siang berputar kembali di otaknya, ia tidak habis pikir. Kenapa dirinya yang begitu cuek tiba - tiba memedulikan orang lain?
Sebenarnya Gerard tadi sudah berniat untuk pura - pura tidak melihat kejadian itu, namun entah mengapa setelah menyadari jika cewek itu yang diganggu, Gerard terdorong untuk menolongnya.
Gar, cewek cantik dengan wajah baby face yang mempunyai sifat bar - bar dan cenderung bawel itu belakangan ini sering mampir ke pikirannya.
Gerard menganggapnya hal wajar, mereka sering bertemu di sekolah. Bahkan hampir setiap hari, dan setiap kali di pertemuan mereka, jarang sekali mereka berbaikan.
Gar selalu melempari dirinya dengan tatapan masam dan penuh kekesalan, namun Gerard selalu membalasnya dengan tatapan datarnya.
Bukan tanpa alasan Gar kesal padanya, Gerard sudah membuat handphonenya rusak. Makanya setiap kali Gar bertemu dengannya, Gar menatapnya seolah ingin menelannya bulat - bulat detik itu juga.
Bukannya ketakutan, namun itu menjadi hiburan tersendiri bagi Gerard. Wajah Gar tampak sama sekali tidak menyeramkan, justru sangat imut dan membuat dirinya berkeinginan untuk mencubit kedua pipinya yang menggemaskan itu.
Walaupun begitu, Gerard selalu menyembunyikan semua itu dengan tampang datarnya itu.
Tring.. tring.. tring..
Lamunan Gerard tentang cewek itu pun seketika terhenti saat dirinya mendengar suara bel apartementnya yang berbunyi itu.
Dengan langkah malas, Gerard berjalan membukakan pintu untuk tamunya itu.
Ceklekk...
Gerard sedikit terkejut ketika dirinya mendapati seorang pria tua yang tampak rapi dengan setelan jas formalnya itu berdiri dihadapannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
GAR and GERARD ✔
Novela JuvenilCOMPLETED 'Dia bukan cowok romantis, dia cuma Gerard yang realistis' ~ Gar ~ 'Dia bukan cewek yang cantik paripurna, dia sebatas Garlea yang sukses buat hari - hari seorang Gerard yang semula abu - abu menjadi penuh warna' ~ Gerard ~ _____________...