GEGAR 54 - Mimpi

2.2K 90 1
                                    

SELAMAT MEMBACA GAR & GERARD BAGIAN "MIMPI"

JANGAN SIDERS, SORRY FOR TYPO, AND HOPE YOU LIKE THIS PART

↔↔↔

'Sekeras apapun dirimu berusaha terlihat "baik" dimata orang lain, yang namanya manusia akan tetap mencari celah tentang keburukanmu'

Liam

↔↔↔

Di salah satu pantai yang cukup ramai, duduklah sepasang adik kakak yang berusia tak terpaut jauh.

Mereka berselonjor dihamparan pasir sambil menunggu pemandangan indah yang diburu oleh pengunjung pantai yang lain. Memangnya apa lagi kalau bukan sunset?

Si adik menatap ke arah barat dengan tatapan penuh minat, lain halnya dengan kakaknya, sang kakak memilih untuk mengamati setiap pergerakan adiknya.

"Bang" panggil si adik.

"Iya?" jawab sang kakak sambil menoleh ke adik kesayangannya.

"Bang, menurut lo didunia ini masih ada gak teman yang bisa terima Gar dengan tulus?" tanya si adik yang berumur 14 tahun itu.

"Memangnya adik kesayangan gue kenapa?" tanya si kakak penasaran.

"Mereka bilang Gar jelek, Gar suka godain cowok di sekolah, Gar suka cari perhatian sama cowok. Padahal gue cuma temanan sama mereka" adu adik kecilnya.

"Siapa yang berani bilang kayak gitu sama adiknya abang? Sini bilang biar abang kasih pelajaran?" bela Liam kepada adiknya.

"Salah ya bang kalau gue berteman sama cowok - cowok? Menurut gue cowok sama cewek sama aja, asalkan mereka tulus temanan sama Gar. Gak kayak teman gue dulu yang selalu ngatain gue, gue tahu kalau gue gak ada apa - apanya kalau disandingin sama dia. Tapi dia gak berhak ngatain gue jelek sama lemah" ucap Gar ciut, matanya berkaca - kaca dan hendak menangis.

Dengan sigap si kakak mengelus pipi adiknya, "siapa yang bilang lo jelek? Lo cantik Gar, cuma orang buta yang gak bisa lihat kalau adiknya Liam ini cantik. Dan lo kuat, gak mungkin kan lo bisa bantu Raina pas ada orang jahat yang mau culik kalian" hibur Liam.

"Tapi mereka bilang...", Liam langsung memotong ucapan Gar.

"Jangan pernah dengarin kata - kata mereka Gar, jadi diri lo sendiri. Gak akan ada habis - habisnya kalau lo turutin kata orang, karena sekeras apapun lo berusaha terlihat baik dimata semua orang, mereka akan tetap temuin kesalahan lo. Cukup jadi apa adanya dan manfaatkan waktu lo sebaik mungkin didekat orang - orang yang sayang sama lo sebelum mereka pergi" jawab Liam.

"Makasih bang, gue sayang lo" jawab Gar sambil memeluk lengan kiri Liam dengan erat.

Liam mengelus puncak kepala adiknya, "gue juga sayang lo" jawab Liam sambil mengecup puncak kepala adiknya.

"Lo harus janji akan temanin gue sampai tua nanti" ucap Gar.

"Iya Gar, gue gak kemana - mana. Takut banget elah" jawab Liam meledek.

Gar memanyunkan bibirnya, "ish gue serius abang!" rajuk Gar sambil membuang mukanya.

Sementara itu Liam tersenyum tipis, "gue pasti bersama lo Gar, tapi ada waktunya gue akan tinggalin lo" jawab Liam sambil melepas tangan Gar yang melingkar di lengan Liam.

GAR and GERARD ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang