SELAMAT MEMBACA GAR & GERARD BAGIAN "Rumah Nico"
JANGAN LUPA UNTUK MENINGGALKAN VOMMENT YA. SORRY FOR TYPO AND HOPE YOU LIKE THIS PART GUYS 😊
↔↔↔
Selepas berganti baju dan mandi, mereka berlima pun saling membagi tugas. Vero bertugas untuk mengipasi daging dan menjaga apinya tetap hidup.
Nico bertugas memanggang dan membolak - balikkan dagingnya. Gar bertugas untuk membuatkan minuman, Ben bertugas untuk mondar - mandir mengambil bahan yang kurang, sedangkan Tasya bertugas untuk menyajikan hasil berbequenya.
Setelah membuat berbagai macam berbeque mulai dari daging, sosis, dan jagung bakar. Mereka pun menyantapnya di halaman belakang rumah Nico, tak lupa juga ada minuman dan beberapa camilan untuk melengkapinya.
"Ehh gak nyangka bumbu berbequenya Ben enak juga" puji Vero.
"Gesrek - gesrek gini gue pinter masak" jawab Ben menyombongkan dirinya.
Gar dan Nico kompak menghadiahinya dengan jitakan keras dikepalanya, "songong" cibir Gar.
"Apaan" tambah Nico.
Ben menundukkan kepalanya. Kemudian memasang puppy eyesnya, "kamu kok jahat gitu sih beb? Apa gara - gara dia kamu jadi berubah kasar kayak gini ke aku?" tanya Ben memelas.
"Geli Ben" celetuk Tasya sambil memasang muka anehnya.
"Jijik bego" tambah Vero.
"Alay babi" gumam Nico.
"Stress" ujar Gar.
"I'm crazy enough to be crazy over you" jawab Ben sambil mengerlingkan matanya.
Sontak Ben menjadi bahan bullyan dari mereka berempat, memang dari mereka berempatlah, Ben lah yang memiliki kadar kewarasan yang sedikit.
"Kenyangnya perut gue" ujar Nico sambil mengelus perutnya.
"Gabud nih gue, kuy main game yang seru gitu" ajak Ben.
"Game apaan?" tanya Tasya sambil menyenderkan punggungnya di sofa, selepas acara makan - makan itu, mereka memutuskan untuk pergi ke ruang tv.
Langit mulai menggelap dan matahari mulai tenggelam, jadi mereka memutuskan untuk melakukan aktivitas didalam ruangan saja.
"Gimana kalau main truth or dare, seru tuh kayaknya" usul Vero.
"Males ah gue, mending main PS. Yoi gak tuh Nic" tolak Ben.
"Halahh, bilang aja kalau lo takut" ledek Gar.
"Males gue main PS mulu sama lo, main PS sama lo gak ada bedanya tuh sama main bareng anak SD" tambah Nico.
Ben hanya bisa menggeram kesal ketika keduanya disudutkan.
"Oke, fine! Gue mau" terima Ben sambil menggerutu kesal.
"Gue yang ambil botolnya ya" ucap Tasya.
Kemudian ia menghilang dari balik pintu, tak lama kemudian ia kembali dengan membawa sebuah botol.
"Okay, karena ini truth or dare gak ada yang boleh ngelak maupun lari" ucap Vero bersemangat yang dibalas jawaban malas dari semuanya.
"Gue duluan ya yang putar" ucap Gar.
Gar mulai memutar botolnya dan berhenti tepat di hadapan Nico, Gar tersenyum setan. "Pilih apa aa'? tanya Gar dengan suara sok manisnya
KAMU SEDANG MEMBACA
GAR and GERARD ✔
Roman pour AdolescentsCOMPLETED 'Dia bukan cowok romantis, dia cuma Gerard yang realistis' ~ Gar ~ 'Dia bukan cewek yang cantik paripurna, dia sebatas Garlea yang sukses buat hari - hari seorang Gerard yang semula abu - abu menjadi penuh warna' ~ Gerard ~ _____________...