EPILOG GEGAR

3.9K 104 18
                                    

TADA.....

GW BALIK BAWA EPILOG NIH GUYS. SELAMAT MEMBACA GAR & GERARD BAGIAN "Epilog: GEGAR"

JANGAN LUPA NINGGALIN VOTE DAN COMMENT YAPS. SORRY FOR TYPO AND HOPE U LOVE THIS PART ❤

↔↔↔

Dua minggu kemudian..

Seorang pria dan wanita sedang menyeret koper besar menuju taksi online yang sudah mereka pesan, pria itu berhenti melangkah dan berbalik menghadap putrinya.

"Kamu sudah yakin sama keputusan yang kamu buat?" tanya Ezgar kepada putrinya.

Gar hanya mengangguk mengiyakan tanpa menjawab sepatah kata apapun.

Sandra menatap putrinya dengan sayang, ia menerima apapun keputusan yang putrinya buat. Bagi Sandra, lebih baik Gar meninggalkan kota yang sudah 4 tahun mereka tinggali itu dari pada melihat putrinya berlama - lama dalam keterpurukannya.

Beberapa hari yang lalu Gar meminta kepada Ezgar dan Sandra untuk kembali tinggal di Surabaya, kota kelahirannya.

Ezgar sempat menolak keras, membawa putrinya kembali sama saja dengan mengingatkan putri kesayangannya tentang masa putih - birunya yang kelam.

Gar berusaha meyakinkan ayahnya kalau dirinya lebih baik kembali ke Surabaya, dan akhirnya Ezgar luluh dengan bujukan putrinya. Meskipun dalam hati kecilnya Ezgar masih ragu dengan keputusan yang dibuat putrinya.

Namun Ezgar yakin jika keputusan yang diambil putrinya adalah jalan terbaik, ia ingin Gar mengambil langkah baru dan mengubur kesedihannya sebab kepergian Liam sekaligus Gerard.

Dua sosok yang paling berharga dalam kehidupan putrinya, sayangnya mereka harus meninggalkan Gar dalam waktu yang hampir bersamaan.

"Ezgar, Garlea, ayo masuk" titah Sandra dengan nada lembut.

Gar serta ayahnya mendengus pelan saat mendengar suara Sandra yang lebih kalem dibandingkan saat dirumah.

"Lihat pa, tumben mama ngomongnya halus kayak putri keraton gitu" bisik Gar kepada ayahnya.

"Iya Gar, habis kerasukan jin masjid kali mama kamu" balas Ezgar pelan.

"Mama dengar loh sayang" ucap Sandra yang tiba - tiba berada dibelakang mereka berdua, kedua tangan Sandra menepuk bahu suami dan anaknya.

Kedua badan orang tersebut sontak menegang, "ayo masuk, kasihan drivernya sudah nunggu lama" ajak Sandra yang kompak diangguki oleh ayah dan anaknya.

_________

Sepanjang perjalanan berlangsung, keluarga kecil itu mengisinya dengan canda tawa yang hangat. Sesekali sopir taksi online itu tersenyum saat melihat keakraban antara anak dan orang tuanya itu.

"Berhenti disini pak" pinta Gar kepada sopir taksi online itu, Gar berserta ibu dan ayahnya melangkah keluar dari taksi online itu.

Mereka bertiga berniat mengunjungi tempat peristirahatan Liam yang terakhir kalinya, Gar menatap sayu setiap gundukan tanah yang ia lewati.

Ia tak menyangka kakak yang sangat ia sayangi sudah pergi secepat yang ia kira, bahkan lebih cepat dari dugaannya.

Gar menghentikan langkahnya begitu ia sampai di hadapan gundukan tanah yang masih baru, meskipun begitu gundukan tanah itu mulai ditumbuhi oleh rerumputan liar.

Gar beserta ayah dan ibunya berjongkok di makam itu, kemudian mereka menjabuti rumput - rumput hijau yang baru tumbuh itu.

Gar menaburkan bunga - bunga diatas makam kakaknya, "bang, gue datang bareng mama sama papa" sapa Gar sambil tersenyum tipis.

GAR and GERARD ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang