SELAMAT MEMBACA GAR & GERARD BAGIAN "Rahasia Nico" SEBUAH KEBENARAN AKAN DIUNGKAP DI BAB INI
JANGAN LUPA NINGGALIN JEJAK BERUPA VOTE DAN COMMENT YAPS. SORRY FOR TYPO AND HOPE YOU LIKE THIS PART 😚
↔↔↔
'Kadang yang terlihat baik - baik saja bisa lebih membahayakan dari yang terang - terangan membencimu'
Gar
⬇
⬇
↔↔↔
Sore harinya....
Kediaman keluarga Gar tampak ramai dengan banyak orang yang berbela sungkawa atas kepergian Liam untuk selama - lamanya, mereka menyalami keluarga Gar dan memberi ucapan duka cita mereka.
Tak hanya dari tetangga disekitar rumah Gar, beberapa teman Liam dan guru - guru pun mendatangi rumah Gar. Tak lupa juga dengan rekan kerja ayah Gar.
Pemakaman berlangsung dengan lancar, Gar tak henti - hentinya menangis sejak jenazah Liam dibawa pulang menuju rumahnya.
Gar sempat mengamuk dan berteriak histeris saat melihat tubuh kaku Liam yang diturunkan ke liang lahat, dengan sigap Gerard meredam amukan Gar dan berakhir pingsan dalam dekapannya.
Saat ini Gerard menemani Gar yang belum sadarkan diri dikamarnya, mata sembab cewek itu masih terpejam. Kira - kira sudah beberapa jam Gar berbaring lemah dikamarnya, Gerard tak ingin mengusiknya.
Perasaannya ikut sakit ketika melihat Gar yang menangisi kepergian kakaknya, Gerard sudah pernah merasakan hal yang sama sebelumnya.
Hancur, ya hati Gerard sangat hancur waktu ia kehilangan adik sekaligus ibunya dihari yang sama.
Kini yang Gar butuhkan adalah seseorang yang selalu ada disampingnya, Gerard tahu sulit bagi Gar untuk merelakan kepergian kakaknya.
Namun Gerard akan mengajarinya pelan - pelan, ia akan mengajari Gar mengikhlaskan kepergian kakaknya. Dan juga bangkit dari rasa sedihnya.
Gerard mengelus puncak kepala Gar dan mengecupnya dengan sayang, "gue tahu ini gak mudah Gar, tapi gue yakin lo kuat" ucap Gerard.
"Hmm, pasti lo capek kan? Lebih baik lo tidur, gue akan disini dan temanin lo sampai bangun" tambah Gerard.
"Bang Liam" gumam Gar didalam tidurnya, bahkan dalam alam bawah sadarnya, Gar masih memikirkan kepergian Liam.
Gerard mengelus puncak kepala Gar ketika cewek itu bergerak tidak nyaman.
"LIAM!" teriak Gar sambil bangun dari tidurnya. Napas Gar terengah - engah, didetik kemudian Gar menenggelamkan wajahnya di dada bidang Gerard.
"Hiks, bang Liam pergi beneran Gerard. Dia tinggalin gue" ucap Gar sambil terisak, Gerard mengelus punggung Gar penuh kelembutan.
"Bang Liam, hiks andai aja gue mau dengarin dia, pasti semuanya gak gini. Semua ini salah gue Gerard, gue yang buat bang Liam pergi" isak Gar.
"Sstt, jangan salahin diri lo Gar. Semua ini takdir dan kehendak tuhan, kita cuma bisa menerimanya Gar" jelas Gerard.
"Tapi..."
"Gar, lo jangan nangisi abang lo terus. Kasihan dia disana, dia gak bisa tenang Gar kalau lihat lo kayak gini. Dia ikutan sedih kalau lihat orang yang dia sayangi sedih juga" lanjut Gerard, tangan Gerard terulur untuk mengusap bulir bening yang mengalir di pipi Gar.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAR and GERARD ✔
Ficção AdolescenteCOMPLETED 'Dia bukan cowok romantis, dia cuma Gerard yang realistis' ~ Gar ~ 'Dia bukan cewek yang cantik paripurna, dia sebatas Garlea yang sukses buat hari - hari seorang Gerard yang semula abu - abu menjadi penuh warna' ~ Gerard ~ _____________...