GEGAR 55 - UKS

2.3K 78 2
                                    

SELAMAT MEMBACA GAR & GERARD BAGIAN "UKS"

J A N G A N    S I D E R S 😌

↔↔↔

"Eungh..." lenguh Gar sambil meregangkan otot - otot badannya.

Ia merasakan tubuhnya lebih segar dari sebelumnya. Dan rasa pusing yang sempat menderanya kini sepenuhnya sudah hilang.

"Udah bangun?" tanya suara berat khas cowok.

Gar refleks menoleh ke samping, ia mendapati Gerard yang duduk selonjor disampingnya. Kedua mata biru yang tajam itu masih terfokuskan pada layar handphone.

Gar buru - buru mengecek kondisinya dari atas hingga bawah, aman..

Pakaiannya masih utuh dan seperti semula, mungkin seragamnya agak kusut sebab ia gunakan untuk tidur.

Gar tetap waspada, bagaimana pun Gerard itu lawan jenisnya. Cowok normal mana yang tidak gusar saat berduaan saja dengan cewek diruangan yang sepi? Apalagi duduk sedekat sekarang.

"Gue gak apa - apain lo Gar, masih utuh" ucap Gerard santai saat menyadari tingkah laku Gar.

"Ya gue antisipasi aja, gimana pun kan lo cowok normal" jawab Gar sekenanya.

"Gue gak mau rusak cewek yang gue cinta, lagian gue masih SMA, mau gue kasih apa nanti anak gue kalau seandainya ada kejadian MBA" balas Gerard.

"Idih amit - amit MBA, ogah gue jadi mak - mak muda. Mending gue pecat lo aja jadi pacar" ucap Gar sambil bergidik ngeri.

"Ck! Kok lo gitu sih? Lo cuma milik gue, gak ada cowok manapun yang boleh milikin lo selain gue" jawab Gerard otoriter.

Jika seseorang yang waras mungkin akan kesal dengan ucapan Gerard yang terlampau posesif itu.

Namun tidak bagi Gar, entah mengapa dirinya justru senang mendengarnya.

"Yuk pulang" ajak Gerard seraya beranjak dari posisi nyamannya.

"Emangnya bel pulang udah bunyi ya?" tanya Gar dengan tatapan polosnya.

Gerard memamerkan seringainya, kemudian ia mendekatkan wajahnya ke telinga Gar.

"Bolos, kata lo bolos sekali gak bikin raport kiamat" bisik Gerard. Mata Gar menatap aneh cowok yang ada dihadapannya.

"Serius lo mau ajak gue kabur? Gak percaya gue" cibir Gar meremehkan Gerard, Gar yakin jika Gerard ingin menipunya lagi.

Mana ada Gerard yang terkenal rajin dikelas tiba - tiba mengajaknya kabur? Kalaupun ada pasti dalam mimpinya. Kini Gar yakin, dirinya belum sepenuhnya terjaga dari tidur siangnya.

"Gue beneran, yuk mumpung sepi" ajak Gerard sambil menarik tangan Gar untuk mengikutinya.

_____

"Gar, are you okay?" tanya Gerard khawatir, sorot mata Gerard tak pernah lepas dari pacarnya yang menuruni gerbang belakang sekolah dengan hati - hati.

Kaki Gar menginjak pijakan besi itu dengan hati - hati, tangan Gar berpegang kuat pada besi - besi agar ia tak kehilangan keseimbangannya.

"Selesai" ucap Gar riang sambil menepuk telapak tangannya, kini cewek itu sudah mendarat selamat diluar gerbang sekolah.

Gerard menghela napas lega, sejak tadi ia takut Gar terjatuh dari pagar sekolah yang tingginya 4 meter itu. Ia tidak ingin Gar celaka gara - gara rencana bolos pertamanya Gerard.

"Yuk" ucap Gar sambil menepuk bahunya, sukses mengembalikan pikiran Gerard yang berkelana menjadi kembali ke tempatnya.

"Ayo" jawab Gerard seraya menyerahkan helm warna merahnya, Gerard menunggangi motor hitam kesayangannya.

GAR and GERARD ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang