SELAMAT MEMBACA GAR & GERARD BAGIAN "Perginya Vale"
SORRY FOR TYPO AND HOPE YOU LIKE THIS PART
↔↔↔
"Jangan tinggalin gue lagi, hiks" mohon Gar sambil terisak pelan, ia memeluk lengan kokoh cowok yang ada dihadapannya ini.
Air mata menggenang di sudut matanya, hidung Gar memerah karena terlalu lama menangis.
Sudah setengah jam dirinya menangis, tak heran kondisi muka Gar benar - benar kacau.
Cowok berkemeja hitam itu pun merengkuh tubuh Gar ke dalam dekapannya, ia mengelus - elus puncak kepala Gar dengan sayang.
Kini keluarga Gar sedang ada dibandara, tujuan mereka adalah mengantar dan menemain Vale sebelum pesawatnya lepas landas.
Satu minggu berlalu begitu cepat, tepat hari ini Vale harus kembali ke London untuk meneruskan kuliahnya. Mulai besok Vale akan aktif kuliah lagi.
Sebenarnya ia berat meninggalkan keluarga hangatnya, namun Vale harus melanjutkan pendidikannya.
"Kak Vale jangan balik sekarang, besok aja ya ya. Lea masih kangen banget, rasanya baru 1 hari kak Vale pulang" bujuk Gar lagi, entah sudah ke berapa kalinya Gar membujuk Vale dengan ucapan yang sama.
"Gue harus balik sekarang dek, gue harus siapin keperluan buat kuliah besok. Gue harus istirahat yang cukup juga buat besok" jelas Vale.
"Tapi.."
"Kalau lo kangen gue, lo bisa chat sama vc gue. Pasti gue angkat kok kalau gue online, lo yang sabar dikit ya. Kuliah gue sisa 1 tahun lagi, tahun depan gue udah pulang. Lo tunggu 1 tahun lagi ya" bujuk Vale sabar.
Gar menangis lagi, bahkan isakannya semakin kencang. Ia tidak rela Vale meninggalkannya lagi, ia sangat menyayangi Vale.
"Udah sayang, kak Vale pasti pulang kok tahun depan. Kamu gak boleh kayak gini, ini demi masa depan kakak kamu" nasehat ibunya sambil mengelus punggung Gar.
"Udah jangan nangis, gimana kalau pas libur akhir tahun kita berdua yang main ke London? Yoi gak pa?" tawar Liam.
Ezgar hendak memberikan penolakan. Tetapi Sandra dan Liam kompak memelototinya, "iya, kamu bisa pergi sama bang Liam" tambah ayahnya.
"Beneran?" ucap Gar sambil memasang puppy eyesnya.
"Iya adek gue tersayang" jawab Liam sambil mencubit kedua pipi Gar dengan gemas.
Sontak suasana hangat penuh canda tawa pun tercipta diantara mereka, tawa mereka terhenti saat mendengar pengumuman bahwa pesawat yang akan dinaiki Vale akan lepas landas.
"Vale berangkat ya, kalian baik - baik di Indonesia" pamit Vale.
Ia mencium punggung tangan kedua orang tuanya, menjabat tangan Liam, dan mengecup puncak kepala Gar.
"Kamu harus baik - baik juga disana" jawab mamanya.
"Jaga diri" tambah papanya.
"Entar kalau pulang bawain gue bule seksi ya" goda Liam.
"Hati - hati kak" seru Gar.
Vale mengangguki ucapan mereka, dengan berat hati ia melangkah menjauhi keluarga kecilnya.
________
"Are you okay?" tanya Gerard khawatir sambil menangkup pipi Gar.
Ia terkejut saat mendapati Gar yang keluar dari pintu rumahnya dengan kondisi berantakan. Wajah sembab, kedua mata yang bengkak, hidung memerah, dan air mata mengering yang turun dari pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAR and GERARD ✔
Ficção AdolescenteCOMPLETED 'Dia bukan cowok romantis, dia cuma Gerard yang realistis' ~ Gar ~ 'Dia bukan cewek yang cantik paripurna, dia sebatas Garlea yang sukses buat hari - hari seorang Gerard yang semula abu - abu menjadi penuh warna' ~ Gerard ~ _____________...