"Jeha,"
Calvin memanggil nama Jeha begitu lembut, selembut kondom sutra.
Jeha menoleh dengan malas, Calvin kemudian berlutut di depan Jeha, lalu meraih tangan Jeha.
"Je, tak terhitung berapa bulan purnama yang gue lewati tanpa lo di sisi gue. Jujur, hati ini tak dapat menahan gejolak membara di dada,"
PLAK.
satu tampolan mendarat indah di kepala Calvin. Jeha menghempaskan tangan Calvin yang tadi di pegang olehnya.
"Bulan purnama bapak lo! Lo kira mau ngepet apa gimana pake acara bulan purnama segala." Omel Jeha yang sedang melipat baju rumah Calvin yang tak perlu di setrika. Biasalah, melakukan pekerjaan rumah tangga, tugas seorang istri.
Calvin mengeluh kesakitan di kepalanya.
"Sakit Je, lo main asal nampol pala gue.""Ya terus gue mesti ijin dulu gitu kalo pengen nampol kepala lo?" balas Jeha garang. Wajar, dia sedang kedatangan tamu bulanan hari ini, dan ini hari pertamanya. Di tambah ada Calvin biang rusuh, makin emosi saja Jeha.
Calvin berdiri lalu kembali membaca naskah drama yang dari tadi ia praktekan, malah dari bangun tidur dia langsung praktek sama Jeha, katanya sih fakultas dia mau nampilin drama di acara pentas budaya tahunan di kampus. Malah nih ya, katanya Calvin yang jadi tokoh utamanya, Jeha gak tau siapa yang melakukan casting untuk acara drama ini? Kok bisa-bisanya nunjuk cowok ngeselin itu? Kayak gak ada orang lain saja.
Jeha mengambil salah satu celana pendek selutut milik Calvin lalu menyodorkannya ke Calvin yang sedang mengahayati peran. Malah sekarang tangannya sudah terangkat bak pujangga ulung yang sedang merayu kekasihnya.
"Jeha, sungguh tai cicak pun mengagumi paras cantik mu... "
"Pake celana aja dulu Vin, gak usah sok-sok an akting padahal cuma pake boxer gitu."
Jeha melempar celana tadi ke arah Calvin biarin aja kalau cowok itu mau ngamuk setelah ini. Lagian Jeha mata Jeha tuh sudah panas dari tadi, matanya sejak pagi sudah ternodai dengan ulah Calvin yang latihan drama tapi cuma pakai celana boxer, itu masih mending, masalahnya anunya Calvin agak nonjol seakan tidak ingin ketinggalan exis. Ya gitulah, walaupun Jeha itu istri Calvin, tapi dia merasa risih jika harus melihat benda gondal gandul milik Calvin, rasanya mengganggu mata.Calvin berdecak kesal saat acara latihan dramanya di ganggu.
"Gak ah, gue lebih nyaman gini, masalah buat lo?"
"Ya lah masalah buat gue! Gue gak suka ya kalo lo pamerin burung lo gitu di depan gue,"
Calvin yang kesal melempar naskah dramanya ke Jeha.
"Lo ada masalah apa sih sama burung gue? Dia juga gak mau matok lo kok, heran deh Hamish Daud." Elak Calvin sok ganteng. Malah menyamakan dirinya dengan salah satu suami penyanyi cantik di Indonesia. Kasian Mas Hamish harus di sama-samain dengan manusia macam Calvin."Amis Daus lo mah!" balas Jeha meledeknya. "Lagian lo faedahnya apa sih pamerin aset begitu? Lo pikir gue tertarik gitu?" sewot Jeha melihat kelakuan Calvin yang ogah-ogahan pakai celana.
"Masalah lo apa sih Je? Ini kan kamar gue, suka-suka gue lah mau pake celana apa, mau nonjolin apa, kalo gue mau buka acara pameran burung di sini juga gapapa, sewot aja lo!"
Jeha yang sedang melipat baju Calvin menjadi sangat geram. Rasanya dia pengen ngegeremek lambehnya Calvin yang cocok masuk akun julid sejagat raya.
"Ya lo pake dulu celananya,"
Perintah Jeha mencoba mengalah. Toh sepanjang masa hidupnya, dia akan selalu mengalah untuk cowok egois semacam Calvin gitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Theory of 'Bucin'
General Fiction[Story 10] Sinopsis Bucin. Siapa yang tidak tau satu kata ini? Banyak yang bilang kalau bucin itu singkatan dari budak cinta. Calvin Samudera Pramesta selebgram hits dengan ratusan ribu followers Instagram. Tipe cowok yang sangat narsis dan penganu...