Tanpa terasa sebulan sudah Jeha dan Calvin mengarungi bahtera rumah tangga mereka yang gaje dan absurd penuh lika liku bak FTV indosial . Tentunya setelah insiden mie ayam saat itu.
Hari terus berganti dan berubah, tapi tak satupun dari sikap menyebalkan Calvin yang berubah.
Hari ini juga menjadi hari pertama Jeha masuk kampus. Jeha lelah seharian harus mengikuti OSPEK, apalagi ketemunya sama senior cewek yang suka sok banget galak. Masih ada dua hari tersisa untuk mengikuti kegiatan wajib bagi mahasiswa baru itu.
Di saat lelah begini, enaknya tuh di perhatiin sama doi. Tapi Jeha lupa, dia kan tidak punya doi, adanya suami. Kalau orang lain mungkin akan di sambut hangat sama suami saat balik ke rumah, di buatin makanan atau di pijat karena lelah, tapi buang jauh-jauh harapan sialan itu.
Boro-boro ngertiin Jeha, minimal kasih Jeha waktu buat istirahat lah, tapi manusia manja satu itu sama sekali tidak pekaan, Jeha sudah ngasih kode kalau lagi capek, tapi masih aja di suruh ini itu.
"JE! JE! JEHA! ADA BERITA GAWAT DARURAT!"
Calvin tiba-tiba saja datang teriak-teriak heboh di depan pintu kamar Jeha. Baru saja Jeha ingin meluruskan badannya yang pegel linu untuk sejenak. Tapi suara cowok itu menganggu kesenangan Jeha.
Jeha yang baru mau rebahan, kembali duduk memasang mode siaga, malah dia dengan sigap mengambil raket nyamuk sebagai senjata.
"Apa yang gawat darurat Vin? Ada kebakaran? Ada maling ya? Di mana di mana?"
Tanya Jeha panik, segala rasa ngantuknya hilang terbawa angin.
Setelah membuat Jeha panik, Calvin justru memasang muka nahan berak, eh ketawa.
"Gue laper Je." ucapnya santai sambil mengelus perut. "Nanti kalo gue telat makan, kegantengan gue berkurang beberapa ons." Calvin menyisir rambutnya dengan tangan seperti biasa di kala penyakit narsisnya kumat.
Jeha jengkel bukan main, dia yang tadi sudah megang raket nyamuk, ternyata hanya di permainkan oleh Calvin.
Sial, udah sebulan nikah, belum juga berubah nih cowok manja satu.
"Gue kirain kabar darurat beneran, ewh!"
"Lah kalo gue laper kan itu artinya keadaan gawat darurat Je."
Tak ingin di kerjain lagi sama Calvin, Jeha kembali ke posisi terenak sedunia, apa lagi kalau bukan rebahan.
"Yaudah makan lah. Masa lo yang laper mesti laporan dulu ama gue." ucap Jeha sambil rebahan tengkurep.
"Masakin dong, bingung mau makan apa, gak ada makanan."
Jeha merengut kesal dalam hati.
"Terus yang di meja itu telor onta? Bukan makanan?" padahal di meja makan jelas-jelas banyak sekali lauk pauk enak yang di masak sama Mbak Mawar dan Mbak Kantil.
Mendadak, Jeha merasa kasurnya bergoyang. Jeha membalikkan badannya, dan benar saja, di atas kasur sudah ada Calvin yang duduk di sampingnya.
"Ish! Ngapain sih lo?"
Sungut Jeha malas.
"Laper Je,"
Calvin mengelus-ngelus perutnya.
"Yaudah sana makan, makanan di meja kan banyak Jubaidi!"
"Temenin."
Seketika Jeha bangun dari acara rebahannya yang enak.
"Halah! Bilang aja lo mau di temenin! Manja banget lo Vin!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Theory of 'Bucin'
General Fiction[Story 10] Sinopsis Bucin. Siapa yang tidak tau satu kata ini? Banyak yang bilang kalau bucin itu singkatan dari budak cinta. Calvin Samudera Pramesta selebgram hits dengan ratusan ribu followers Instagram. Tipe cowok yang sangat narsis dan penganu...
