⚫ Dua Puluh Tiga [ Author Pov]

61.5K 6.8K 818
                                    


         [ song :it's you /jeong sewoon bukan rawon loh ya]

****

      

   "Yo, whats up bro! Balik lagi dengan Calvin cowok paling kece abad ini." Calvin sudah stay di depan kamera dengan gaya rambut setengah basah, habis mandi cowok itu bukannya handukan dulu, malah langsung ngevlog. "Okey, hari ini gue bakal ngecover lagu yang banyak banget kalian request dikolom komentar." dia kemudian mengambil sebuah gitar akustik yang selalu jadi temannya saat bernyanyi.

Saat tangan Calvin sedang mengutak ngatik senar gitarnya, Jeha mendadak lewat di belakangnya  membuat Calvin melempar bantal ke tubuh Jeha.

"Awwww, kok lo ngelemparin gue sih Vin?" sungut Jeha tak terima dirinya di jadikan objek melempar bantal.

"Menjauh lo ah, jangan lewat depan kamera, ngerusak pemandangan tau gasih?ck. Mesti ngulang lagi kan videonya." Calvin mengoceh lagi hanya karena masalah sepele.

"Yaudah iya, maaf deh ya. Gue tadi datang ke kamar lo cuma mau ambil baju kotor lo, ya gue gak tau lo lagi ngevideoin." ujar Jeha, lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk mengambil pakaian kotor suaminya yang super menyebalkan itu.

Calvin mengatur ulang kameranya. Dia kemudian tersenyum fake lagi di depan kamera. "Hey yo! Kali ini gue mau cover lagu yang judulnya dance monyet---" video Calvin kembali terjeda saat tanpa sengaja, lagi-lagi Jeha ikut masuk dalam kameranya.

"Je, lo bisa gak sih jangan ngerusak momen? Ini gue lagi serius pengen ngevlog, lo gak liat pencahayaan matahari senja yang lagi ngedukung banget?" Omelnya sambil menunjuk ke arah jendela, di mana matahari sore di luar sana sedang bagus-bagusnya. Calvin tak ingin melewatkan view bagus ini. Sebentar lagi matahari terbenam, dan itu artinya Calvin gak mau lanjut ngevlog kalau sampai gak dapet pemandangan matahari sore yang bagus kayak sekarang.

Jeha segera memungut kolor ijo Calvin yang tau sengaja jatuh di lantai.
"Ya maap sih, orang kolor lo gak sengaja jatuh tadi."Jeha kemudian berjalan ke arah pintu keluar, namun Calvin kembali menyebut namanya.

"Jeha."

Tadi ngedumel, sekarang malah manggil gue. Heran.

"Kenapa lagi? Gue ganggu pemandangan lagi ya? Sorry kalo gue bukan objek yang indah buat layak masuk di video lo." jawab Jeha kesal.

Calvin menggelengkan kepalanya. "Bukan itu."

"Ya terus apa?"

"Malam ini kita tidur di sini aja, gue males lah tidur di kamar lo Je, banyak nyamuk. Enak aja tuh nyamuk nyedot darah cogan kayak gue gini." Ucap Calvin sambil memegang gitarnya. Jeha yang mendengarkan alasan itu langsung memutar bola matanya karena jengkel.

"Gak mau."

"Hah? Gimana coba maksud lo Je?"

"Gue gak mau tidur di kamar lo," ucap Jeha tegas. "Dan gak mau tidur bareng lo." tambahnya untuk menekankan kalau dia memang sedang malas tidur berdua dengan Calvin. Apalagi mengingat ucapannya di kafe tadi dengan ketiga temannya. Apa tadi katanya? Calvin bilang tak akan menyentuh tubuhnya kan?

Calvin langsung menaruh gitarnya, dia kemudian berdiri hanya dengan celana boxer yang melekat di tubuhnya. "Kok lo gitu sih Je? Kita kan udah nikah."

"Ya terus? Maksud ngana?"
Tanya Jeha jengkel sambil memeluk pakaian kotor Calvin yang ada di tangannya saat ini.

"Ya gue kan suami lo Je, masa lo biarin gue tidur sendiri sih?"

Theory of 'Bucin'  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang