⚫Dua Puluh Lima [Author POV]

64.3K 6.7K 944
                                    


[cerita ini di dedikasikan khusus untuk user8905]

Cepat sehat, hari besok lebih baik! 🍒



"Gue lagi sange Je."

Emang cowok kayak dia gitu bisa nafsu sama gue? Pikir Jeha tak bisa percaya begitu saja dengan apa yang saat ini dia lihat.

"Seriusan lo bisa sange sama gue? Coba mana tunjukin buktinya." tantang Jeha sambil nahan-nahan ketawa, rasanya ia ingin mengisengi Calvin. Suatu peristiwa langka dimana Calvin bisa di kerjain olehnya.

Cowok itu masih enggan membalikkan badannya ke arah Jeha, dia lebih memilih memeluk gulingnya erat-erat seperti lagu balonku ada lima.

"Enyah lo buruan!" gertak Calvin. Jeha justru naik ke atas kasur, membuat Calvin mencengkram gulingnya lebih keras seperti orang nahan berak setaun.

"Je, lo deketin gue satu centi aja langsung gue tampol lo ya! Gue gak bercanda! Ini serius!" Calvin malah ngegas. Tapi hal ini yang Jeha mau, Calvin kalau gak ngegas itu kayak bukan Calvin.

"Umm, gitu ya? Kalo lo gak mau balik badan ke arah gue mah, gue gak bakal ninggalin kamar ini nyahhahha!"Tawa nenek sihir Jeha memenuhi kamar Calvin.

Tuk.. Tuk...

Jeha yang tak sabar melihat wajah malu Calvin, main asal noel punggung cowok itu.

"Coba mana muka malunya? Tante pengen liat hahhaha"

"Lo apaansih?! Berhenti gak lo? Geli gue asli!" ucap Calvin yang sudah kegelian saat Jeha melayangkan berbagai jurus gelitikan di sekitar ketek Calvin.

Niat hati ingin marah, yang ada justru cowok itu sekarang tertawa kegelian.

"Ah berhenti lo ah! Hahha-berhenti gak lo?!" pekik Calvin heboh sambil berusaha menyingkirkan tangan usil Jeha.

"Hayo lo, gue gelitikan ampe ngompol!"
Jeha puas bukan main, rasanya malam ini dia ingin ketawa sambil nangis.

Namun saat Jeha ingin menggelitik perut Calvin, cowok itu secara tiba-tiba lebih dulu membalikkan badannya, dengan secepat gerakan boboboy kilat, Calvin sekarang sudah berhasil mencengkram kedua tangan Jeha. Malah tubuh mereka berdua saling berdempetan. Alias nempel solihun.

Tawa Jeha terhenti seketika saat sorot mata Calvin mengarah ke matanya.

Glup.

"Vin, lepas-"
Suara Jeha tercekat. Ini gue kenapa jadi kek grogi gini ya?

Mungkin Jeha pikir Calvin itu bisa di kerjain seperti tadi tapi yang sekarang terjadi justru berbeda. Jeha sama sekali tak melihat ada rasa senang di wajah Calvin, cowok itu mencengkram kuat kedua pergelangan tangan Jeha, membuatnya tak bisa berkutik.

"Vin, gue tadi cuma bercanda elah,"

"Tapi gue gak bercanda."
Ucap Calvin dingin. Bahkan Jeha bisa merasakan aura dingin dari Calvin.

"Ya maap, kan gue cuma bercanda kok, lagian gue juga gak percaya cowok manja kek lo gitu bisa sange sama gue, yakali~dah gak waras lo Vin?" balas Jeha sambil berusaha memalingkan matanya ke objek lain.

"Terus lo pikir karena gue bersikap manja sejak kecil, terus gue gak bisa nafsu gitu?"
Dia balik bertanya, membuat Jeha agak tersudut.

"Ya tapi gak mungkin sama gue juga kali Vin, ha-ha-ha" Jeha pura-pura tertawa untuk memecah suasana kaku ini.

Theory of 'Bucin'  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang