[Koreksi jika ada typo bertebaran]
"Vin, gak ada cita-cita buat jadi imam gue pas sholat gitu?" masih subuh, namun Jeha sudah lebih dulu bangun daripada semua orang yang ada di rumah ini. Jeha sadar betul meski ngantuk berat dan lelah, dia tak boleh mengeyampingkan Tuhan. Untuk itulah dia sekarang duduk di pinggir ranjang. Mencoba mengajak Calvin beribadah bersama.
Tangannya perlahan mengusap rambut Calvin yang saat ini tidur pulas seperti anak PAUD. Imut imut ngeselin.
"Nghh... "Jeha tau, meskipun Calvin itu orangnya suka ngejengkelin tapi Jeha juga tau betul bahwa sebenarnya Calvin juga tipe cowok yang masih menjaga ibadahnya walaupun masih agak bolong-bolong dikit lah. Buktinya saja Jeha biasa sengaja menunggu Calvin saat sedang sholat jumat. Tanpa Jeha tanya pun, dia tau suaminya itu meski manja tapi suka bangun subuh, lalu kemudian lanjut olahraga lari keliling komplek. Tapi kadang juga setelah selesai ibadah, Calvin kembali bokep alias bobo cakep.
Sepertinya elusan tangan Jeha di respon oleh Calvin. Cowok itu menggeliat, namun justru sesuatu yang Jeha tak duga-duga bisa terjadi.
Tangan Calvin tiba-tiba saja ikut menggeliat dan berakhir di pinggang Jeha. Ya, tepatnya Calvin sekarang memeluk pinggang Jeha yang sedang duduk di pinggiran tempat tidur.
Dalam hati, Jeha sudah senang bukan main. Tapi dia juga grogi banget. Bagaimana kalau Calvin sebenarnya tidak punya perasaan apapun untuknya, bahkan untuk cinta seukuran spora jamur pun, Calvin enggan untuk memberikan cintanya untuk Jeha. Lalu, kalau begitu apa maksud ucapan Calvin semalam?
Ingat? Semalam cowok itu bilang begini pada Jeha ;
Gue suami lo, berarti cinta lo cuma buat gue.Jadi coba bantu Jeha menerjemahkan maksud dari ucapan Calvin semalam itu. Pikiran negatif Jeha lebih dulu menerka-nerka meski mungkin salah, Jeha pikir mungkin Calvin bicara begitu bukan karena ada rasa padanya, tapi hanya sekedar rasa egois dan tak ingin sesuatu yang jadi miliknya di ambil orang lain. Ya semacam anak bocah yang gak mau berbagi permen milkitanya ke anak lain. Pelit gitu loh.
Nah mungkin Calvin itu pelit. Dia tak ingin Jeha yang sudah berlabel halal menjadi milik kepunyaannya secara paten, di ambil sama orang lain.
Sebuah senyum manis terukir di wajah Jeha subuh ini.
Jadi gini ya rasanya di peluk sama suami sendiri tanpa takut dosa? Enak juga. Jeha membatin sendiri.
Jeha memandangi wajah Calvin yang masih tidur. Jeha tak puas hanya dengan melihat Calvin dari jarak begini, kita sebut saja dia cukup serakah dengan wajah suaminya. Sekarang, Jeha mendekatkan wajahnya ke wajah Calvin yang tertidur. Mata Jeha berkelana ke leher Calvin.
Calvin punya tai lalat di leher? Kok gue baru ngeh ya?
Jeha baru sadar kalau cowok itu ternyata memiliki tai lalat yang sama persis dengan tai lalat miliknya yang ada di leher. Sama-sama di sebelah kanan pula. Apa ini yang di namakan takdir? Jodoh?
Perlahan, Jeha semakin menunduk untuk melihat tai lalat itu lebih dekat. Kenapa juga dia baru bisa sadar sekarang ya kalau mereka memiliki tai lalat yang sama persis.
"Ekhem, lo mau nyedot darah gue ya Je?"
Seketika Jeha diam beku dengan posisi wajahnya yang super dekat dengan leher Calvin. Gadis itu kini mengedip-ngedipkan matanya untuk tau apa ini mimpi atau bukan? Rasanya Jeha malu bukan main.Asli, rasanya gue pengen give away-in aja muka gue. Tapi emang ada yang mau ya?
"Ketauan kan lo pengen ngapa-ngapain gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Theory of 'Bucin'
Ficção Geral[Story 10] Sinopsis Bucin. Siapa yang tidak tau satu kata ini? Banyak yang bilang kalau bucin itu singkatan dari budak cinta. Calvin Samudera Pramesta selebgram hits dengan ratusan ribu followers Instagram. Tipe cowok yang sangat narsis dan penganu...