⚫ Tiga Puluh Tujuh

56.9K 5.8K 983
                                    

              TAHAN-TAHAN JANGAN HUJAT DULU!

Song list untuk part ini :

Virzha /tentang rindu.

Sammy Simorangkir / Kau harus bahagia.

__

[Maafkan kejujuranku, walau menyakitkan dan mungkin tak kan bisa ku lupakan sampai akhir nanti, ku lepaskan cinta ini...]

___

     "Ini."

"Maaf Bu, ini maksudnya apa ya?"
Tanya Jeha bingung saat sekarang Maminya Calvin menyodorkan bukti transfer. Oh ya, lagipula Jeha bingung, kenapa kalau mau ngomong sebentar tapi harus di ajak ke restoran seperti ini? Jeha pikir bisa di omongin di rumah.

"Baca, dan kamu akan mengerti." ucap Freya, lalu menyeruput minumannya. Sedangkan Jeha? Ia meraih bukti transfer itu. Matanya membelalak kaget, mulutnya bahkan sampai di tutup dengan tangan saat melihat nominal yang tertulis pada kertas warna biru putih tersebut.

Seratus juta? Gila.

Awalnya Jeha bingung apa maksud Mami Calvin menyerahkan bukti transfer itu padanya, apalagi ia sama sekali gak merasa pernah mendapatkan transfer uang dari orang lain. Namun akhirnya Jeha paham saat melihat nama Bapaknya yang tercantum di kolom nama penerima transfer.

"Bapak saya minta uang sama Ibu?"
Jeha mulai panik, bisa-bisanya Bapaknya menjadi tak tau malu dan meminta uang pada mertuanya.

Freya dengan santainya mengelak.
"No, No. Bapak kamu gak pernah minta uang , tapi saya yang memberikan dia uang itu."

"Uang sebesar ini? Untuk apa?"
Apa mungkin Bapaknya kalah dalam bermain judi lagi?

Freya tersenyum sinis begitu merendahkan Jeha. "Beberapa hari yang lalu saya mendapat kabar kalau Bapak kamu hampir di jebloskan ke penjara karena tidak sanggup membayar utangnya, bahkan ia sampai di hajar babak belur." jelas Freya yang makin membuat Jeha hampir kena serangan jantung mendadak.

Bapak ngutang lagi? Bukannya sama Pak Sobari udah di lunasin Calvin ya?

"Gak usah kaget, lagian saya gak minta uang itu kalian kembalikan. Memangnya orang macam kalian mampu mendapatkan uang sebesar itu? Ck, buat makan aja susah."

Mendengar penghinaan itu membuat Jeha menunduk sedih. Apa yang beliau bilang memang ada benarnya, tapi tetap saja itu membuat Jeha terluka. Belum lagi masalah Calvin yang terus menjauhinya.

Belum sempat Jeha bertanya apa yang bisa ia perbuat untuk membalas jasa budi Ibu mertuanya, namun Freya lebih dulu memberikan syarat pada Jeha.

"Tinggalkan Calvin, sesuai janji yang kamu tanda tangani di kontrak cerai. Dengan begitu saya anggap hutang Bapak kamu lunas sepenuhnya."

Dlep.

Hati Jeha remuk rasanya mendengar kata cerai. Masalah dengan Calvin saja belum tuntas, lalu sekonyong-konyong dirinya di minta untuk bercerai, apa Jeha sesanggup itu?

Theory of 'Bucin'  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang