⚫ Empat Puluh

66.3K 6.5K 1.4K
                                    

             ⚫song : SHE-APALAH ARTI CINTA. ⚫

PELIS DENGERIN LAGU YG DI MULMED, GUE BARU NEMU LAGU INI HARI INI TAPI PARAH INI LAGU NGENA SEKALI BUAT PART INI, JATUH CINTA PARAH SAMA LAGU INI ❤️

KUDU WAJIB DENGER!

"Bila aku akhirnya tak berujung dengan mu, biarkan kisah ini ku kenang  selamanya.... "

_

_

         H-1 menjelang pernikahan Calvin dan Keyzha, semua orang yang di rumah sibuk, bahkan rumah sudah di dekorasi semewah mungkin, namun tak ada satu pun yang memperdulikan kehadiran Jeha, seolah gadis itu sudah terbuang sebelum hari pernikahan besok tiba.

Minum gak ya? Minum gak ya? Minum, enggak, minum, enggak!

"Minum." gumam Jeha sambil memegang obat penggugur kandungan yang ia beli diam-diam di online shop instagram, uangnya sampai habis lima ratus ribu untuk pil penggugur itu. Meski bapaknya sudah melarang keras, namun Jeha tetap keras kepala dengan niatnya menggugurkan janin Calvin yang ada di dalam rahimnya.

Maafin Mama ya, Mama harus buang kamu. Seandainya kamu hadir saat keadaan Mama gak kayak gini.
Jeha mengelus perutnya cukup lama, mencoba berkomunikasi dengan sang janin. Seminggu belakangan ini dirinya sampai stres karena memikirkan harus menggugurkan atau justru mempertahankan sang janin yang ada di dalam kandungannya saat ini.

Cukup berat dan amat sulit untuk Jeha memilih keputusan yang sama saja dengan membunuh dirinya sendiri, ya, karena janin itu adalah bagian dari dirinya. Namun Jeha tidak dalam keadaan mental yang bisa baik-baik saja menerima kenyataan bahwa dirinya hamil, ia harus putus kuliah, dan besok suaminya menikah lagi. Jeha muak.

Muak pada keadaan, muak pada orang sekitar, terlebih muak pada dirinya sendiri. Baginya, akan lebih baik jika anak ini mati sebelum melihat dunia yang sepelik ini. Cukup dirinya yang menyecap pahitnya hidup, ia tak ingin anak ini lahir dan merasakan hal yang sama.

Maafin Mama ya, lain waktu kalo kita ketemu di dunia yang lain, kamu bisa benci dan marah sama Mama.
Ucap Jeha, air matanya sempat jatuh saat mengambil beberapa butir obat penggugur kandungan dari dalam botol obat. Di resep seharusnya hanya satu butir pil saja, namun gilanya Jeha, ia sampai mengambil tiga butir sekaligus, ia pikir semakin banyak maka semakin lebih cepat bayi itu berhenti hidup.

Jeha memejamkan matanya, ia sudah mengambil air minum untuk menengguk obat penggugur tadi.

Maaf, maaf, maaf, maafin gue Vin ngebunuh anak lo...

Jeha memasukan tiga butir pil tadi ke dalam mulutnya, namun--

"Gak ada yang lebih jahat dari pada seorang ibu yang mau membunuh anaknya sendiri."

Byurrr!

Seketika Jeha memuncratkan air beserta pil yang ada di mulutnya. Pil itu bahkan hampir larut di dalam mulutnya.

"Kenapa? Gak jadi gugurin anak lo?"

"...." Jeha terdiam kaget, melihat Gerald yang entah sejak kapan ada di dapur.

"Binatang aja gak akan ngebunuh anaknya sendiri Han walaupun pas anaknya udah gede di biarin gitu aja, tapi setidaknya dia masih mau melahirkan anak itu. Masa lo kalah sama binatang sih Han?"
Ucap Gerald yang sedang bersandar di kulkas besar yang ada di dapur.

Theory of 'Bucin'  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang