7. Kembali (2)

9.7K 855 74
                                    


"Wei Ying?"  Lan WangJi mengusap kepala bagian belakang Wei WuXian.

Wei WuXian mengerang pelan, ia mengeratkan pelukan nya pada leher Lan WangJi, menolak untuk pergi melepaskan nya. Lan WangJi tentu saja tidak akan menolak Wei WuXian, ia masih duduk tegak menghadap meja sambil menggoreskan kuas miliknya dengan Wei WuXian dipangkuannya. Namun, sebenarnya hari ini dia harus mengajar anak-anak. Itulah sebabnya ia ingin keluar Jingshi.

Wei WuXian mengendus leher Lan WangJi, hampir akan tidur lagi. Lan WangJi meletakkan kuas miliknya, kedua tangan besarnya mengambil bahu Wei WuXian dengan paksa mencoba berbicara dengan nya. Wei WuXian merasa tidak puas, ia merengek mencoba meraih leher Lan WangJi kembali. "Ah, Lan Zhan, tidak mau! Lan Zhan, aku tidak mau.."

Lan WangJi menggelengkan kepalanya lembut, melepaskan tangan pada bahu Wei WuXian dan sekali lagi Wei WuXian memeluk lehernya dengan senang hati. Lan WangJi membelai punggung nya, tersenyum tipis. Sayang sekali, Wei WuXian tidak melihatnya. "Wei Ying, anak-anak mengkhawatirkan kamu. Ayo temui mereka?"

Wei WuXian dengan malas mengangkat kepalanya, "Aku ingin, tapi nanti. Aku masih ingin memelukmu, tidak kah kamu ingin aku peluk lebih lama?"

Lan WangJi menenggelamkan wajahnya pada rambut Wei WuXian yang masih sedikit basah dengan aroma sabun yang tercium lembut. "Mereka akan senang melihat mu."

"Hm? Apa mereka juga mencariku kemarin?" Wei WuXian.

Lan WangJi menyisir rambut Wei WuXian dengan jari-jari panjangnya.
"Mn, ada Pemimpin Sekte Jiang dan Tuan Muda Jin."

Wei WuXian mendongak, menatap Lan WangJi dengan heran. "Jiang Cheng?"

"Mn." Lan WangJi.

Wei WuXian tertawa sebelum mencium kedua pipi Lan WangJi. "Ah, orang itu benar-benar. Baiklah, ayo kita keluar."

Lan WangJi merapikan pakaian miliknya sebelum membantu Wei WuXian mengikat menyisir rambut panjangnya. Dengan pita merah, Wei WuXian mengikat setengah dari rambutnya. Wei WuXian berbalik tersenyum senang, saat ini ia benar-benar ingin menyerang Lan WangJi.

Melihatnya seperti ini, Lan WangJi teringat mimpinya semalam. Terlepas dari baju yang bukan bermotif lidah api, Wei WuXian sungguh terlihat seperti saat ia menjadi Patriark YiLing. Ada rasa sedih tapi juga bahagia, Lan WangJi mengusap pipi Wei WuXian dengan lembut. Wei WuXian tersenyum.

"Lan Zhan, ini aku. Aku disini, tidak akan pergi kemana-mana. Aku akan tetap bersamamu, tidak meninggalkan mu, kita habiskan waktu di dunia ini bersama." Wei WuXian.

Tatapan Lan WangJi melembut, ia mengangguk lalu menurunkan wajahnya untuk mencium kening Wei WuXian dengan sayang.

Mereka keluar Jingshi, diluar matahari seharusnya sudah bersinar terik tapi akhir-akhir ini kabut di Cloud Racesses lebih tebal dari biasanya. Bahkan tidak hanya di sini, tapi didaerah lain pun sekarang berkabut sejak pagi hingga sore saat matahari mulai terbenam.

Wei WuXian berjalan disamping Lan WangJi, sebenarnya ia tidak keberatan dengan berada di Jingshi dengan Lan WangJi selama seharian penuh ia akan dengan senang hati menempeli Lan WangJi. Namun, Lan WangJi masih memiliki hal-hal yang harus dilakukan.

Semilir angin membelai rambut keduanya dengan lembut. Jubah hitam Wei WuXian sedikit berkibar meninggalkan kesan anggun yang begitu memikat. Dengan pakaian hitam dan aksen abu-abu, lehernya tampak putih seperti susu.

Rambut panjang nya tertiup ke belakang, bibir yang biasanya berwarna merah itu sekarang berwarna merah jambu dan selalu melengkung, tersenyum begitu riang. Hanya figur sampingnya, tapi Lan WangJi sudah merasa sangat mendambakan nya. Sekalipun ditukarkan dengan keabadian, Lan WangJi tidak akan mau menyerahkan Wei WuXian pada siapapun. Apa gunanya keabadian tanpa seseorang yang kamu kasihi?

[END] LOTUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang