Pagi itu semilir angin di Cloud Racesses membelai pucuk dedaunan hijau yang berembun. Udara terasa dingin namun segar di saat yang bersamaan, menjadikan pagi yang berkabut lebih menyejukkan.
Sepasang burung berbulu biru yang mengkilap terbang melayang dan hinggap di cabang kayu tua kehitaman yang bengkok. Mereka berkicau dengan riang, sampai anak-anak tupai bangun dan berlarian di pohon yang sama.
Sedikit jauh di depan sana sebuah pintu terbuka, lalu terdengarlah suara seorang laki-laki yang sesekali akan berbicara. Rambutnya panjang diikat model ekor kuda dengan anak rambut yang berjatuhan di dahi dan sekitar pipinya. Dengan balutan kain hitam yang lembut, serta jubah luar yang terbuat dari sutera transparan semakin membuat sisi lembutnya terlihat menakjubkan. Dia terlihat kurus, pipinya yang terbiasa sedikit berisi kini menjadi tirus menyebabkan dagunya lebih runcing.
Meskipun dia masih terlihat pucat, namun binar kebahagiaan tidak dapat di sembunyikan dari kedua bola matanya yang bening. Orang itu tersenyum dan mendudukan diri di lantai kayu, bahkan dia tidak peduli jika lantai itu tidak memiliki alas untuk duduki.
Dia memangku bayi mungil yang lucu dalam balutan kain putih yang tebal. Sambil menjaga posisi tubuh agar bayinya aman, sebelah tangannya bekerja untuk mengaduk larutan madu di sebuah mangkuk kecil.
Dia adalah Wei WuXian, orang yang baru melahirkan bayi lucu yang dikemudian hari akan di beri nama Lan YiHua.
Jika boleh jujur, maka ini adalah masa-masa yang cukup sulit untuknya. Bagaimana mungkin tidak? Wei WuXian adalah seorang laki-laki yang mengandung, namun dia tetaplah laki-laki asli. Jadi dia tidak bisa memproduksi asi guna memberikan nutrisi yang cukup bagi anaknya.
Dadanya memang sedikit lebih berisi, tapi dia tidak begitu yakin apakah itu pengaruh kandungannya atau itu karena pekerjaan suaminya. Tetapi akhir-akhir ini dia sering merasa putingnya berdenyut, sedikit sakit dan gatal. Dan tentu saja di saat-saat tertentu ketika rasa itu datang, maka pada saat itu juga jika sampai dadanya bergesekan dengan kain maka itu terasa sedikit perih dan geli. Dan itu membuatnya merasa cukup terganggu.
"Aoo.."
"Hm? Ada apa? Apa kamu sudah tidak sabar ingin minum? Sedikit lagi, tolong tunggu sedikit lagi sampai air ini menjadi lebih dingin." Wei WuXian tersenyum sambil terus mengaduk air di dalam mangkuk.
Setelah dirasanya cukup dingin sehingga tidak membakar lidah Little Lan, dia berlahan menyuapi bayinya dengan sendok keramik. Wei WuXian mengusap kepala Little Lan dengan pelan sambil berkata, "Maaf, apakah itu terasa sulit? Seharusnya aku menemukan sendok kayu tadi, hanya saja aku terburu-buru sampai aku tidak bisa menemukan dimana mereka di letakkan."
Bayi kecil itu hanya menatap Wei WuXian dengan polos, dia tampak mengerti namun tidak merasa keberatan. Bulu matanya yang panjang dan hitam adalah salah satu hal yang paling menarik perhatian Wei WuXian. Bahkan sampai saat ini dia masih tidak mengerti mengapa dirinya bisa begitu terpesona kepada paras tampan bayi kecil tersebut.
Sosok kecil itu mengepalkan tangan kecilnya ke atas, "Bwuuh..bubuu,"
Perbuatab itu membuat Wei WuXian tersadar akan lamunan miliknya, dia hampir tertawa seorang diri sebelum tangannya memberikan suapan lain pada anaknya.
"Telan pelan-pelan, aku tidak akan mengambilnya darimu. Ai--lihat saja kamu," kekeh Wei WuXian sambil menyeka mulut Lan YiHua dengan sapu tangan seputih salju.
"Baobei," Wei WuXian menyentuh hidung kecil Lan YiHua dengan ringan, "Hari ini, ada beberapa wanita yang sengaja di datangkan ke Cloud Racesses. Kamu tau kenapa?"
"Bwuu..?"
"Mereka akan di suruh menyusui mu, dalam kata lain kamu akan memiliki Ibu susu." Wei WuXian tersenyum kecil, tetapi kemudian dia menghela napas.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] LOTUS
FanfictionKehidupan Lan WangJi dan Wei WuXian setelah kematian Jin GuangYao. Mereka menikah dan membuat rumah kecil di daerah sekte GusuLan yang biasa disebut Pondok Bambu dan memulai hidup bahagia. Untuk beberapa lama, kehidupan damai di dunia kultivasi mula...