59. Yunmeng Jiang (2)

4.8K 524 175
                                    


Mereka bertiga keluar dari toko tersebut, dan mulai berjalan-jalan di sekitar untuk melihat berbagai ciri khas dari Lotus Pier dengan segala pesona serta suasana yang berbeda.

Banyak anak kecil yang berlarian di sana, orang tua, paruh baya, tentu saja banyak pemuda serta gadis cantik turut serta. Mereka terlihat bahagia dan sangat menikmati ketamaian ini. Namun bagi Lan YiHua terkadang sesuatu yang menyembunyikan diri di sudut, dapat terlihat lebih menarik perhatian miliknya.

Seperti saat ini, saat mereka singgah di sebuah kedai kue lotus yang terkenal, dia melihat seorang anak kecil berdiri jauh di sudut. Dengan padangan mata yang tajam ia dapat melihat bahwa anak itu tampak kurus dan kotor. Ia tampak memandangi lampion di sebuah kios tak jauh dari tempatnya berdiri dengan mata berbinar penuh ingin.

Lan YiHua menatapnya sejenak kemudian menatap ketiga seniornya yang masih sibuk dengan percakapan mereka sambil menunggu kue lotus matang. Dia kembali menatap anak kecil itu, baju yang kumal membuat hatinya nyeri. Tiba-tiba seorang wanita tampak menghampiri anak itu, mereka bercakap sebentar sebelum wanita itu menarik anak kecil itu menjauh dari sana. Samar-samar dia bisa menebak apa yang telah terjadi.

Lan YiHua berucap dengan hati yang  dingin, "Ge, aku kesana sebentar."

"Eh, jangan terlalu jauh. Kamu..." Lan SiZhui menoleh, namun sayangnya Lan Kecil telah melangkah menjauh dari sisinya sebelum dia selesai berbicara.

Lan YiHua mengejar anak kecil dengan wanita paruh baya tersebut, langkah mereka tidak terlalu cepat jadi sangat mudah untuk menyusul keduanya. Anak itu masih sesekali menoleh pada kios penjual lampion tersebut, namun ada banyak kesedihan di mata bundar miliknya.

"Tunggu!"

Wanita tersebut menoleh, dia sudah terlihat sedikit tua dengan pakaian yang ditambal seadanya serta beberapa luka goresan di dahinya. Dia tersenyum, "Apakah gongzi memanggil kami?"

Lan YiHua mengangguk dengan kaku, lalu diam-diam sedikit menatap keduanya. "Apakah dia adalah puteramu, Nyonya?"

Wanita itu tampak salah tingkah saat mendengar panggilan itu, ia mulai gugup saat dia menjawab, "B-benar, apakah dia me-melakukan suatu kesalah pa-da g-gongzi?"

"Tidak." Lan YiHua menjawabnya dengan singkat, namun ia bisa melihat ada raut kelegaan pada wajah wanita tersebut.

Meski kondisi mereka bisa terbilang menyedihkan namun dia bisa mengatakan bahwa anak kecil itu masih cukup beruntung karena memiliki sosok Ibu yang menyayangi dia.

Dia tersenyum dan sedikit menghela napas, "Lalu, a-ada yang bisa kami bantu?"

"Tidak."

"Ada yang bisa kami lakukan untuk gongzi?" wanita itu mengubah caranya bertanya.

Mereka menatap tuan muda ini dengan tidak mengerti sambil tetap menunggu apa yang akan dilakukan olehnya. Lan YiHua mengambil sesuatu kantong bajunya, lalu mengeluarkan sebuah tas kain berwarna biru yang lembut. Ia mendekati si anak kecil, dan menyerahkan kantong itu padanya. "Semuanya untukmu."

Si wanita terkejut, meski tidak tau apa isinya namun dia terlihat cemas untuk suatu alasan. "Gongzi ti-tidak perlu menyusahkan diri, kami tidak memiliki apapun untuk membalas pemberian ini."

Lan YiHua menatap anak kecil yang masih memandangnya dengan takjub, "Tidak perlu."

Wanita itu segera membungkuk berkali-kali, "Terima kasih, gongzi, terima kasih, terima kasih."

Ia menepuk anaknya kemudian berbisik, "Nak, bersikaplah sopan. Ayo ucapkan terima kasih pada tuan muda."

Anak kecil itu sedikit terkejut lalu ikut membungkuk, "Maafkan aku, Ibu. Terima kasih banyak, gongzi."

[END] LOTUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang