Wei WuXian hampir terhuyung saat merasa kan tubuhnya bagai tersiram air dingin, genggaman pada Chenqing mengerat, dan bola matanya yang keabuan terlihat sedikit goyah. Namun dengan ketenangan yang dimiliki olehnya, dia masih tetap berdiri dengan kokoh. Lan WangJi mendekat, ia memegang bahu Wei WuXian tanpa sepatah katapun yang keluar dari bibir tipisnya.
Semua pasang mata tertuju pada keduanya, Lan WangJi berdiri di sampingnya untuk memblokir semua tatapan menuduh yang di tunjukan pada Wei WuXian.
"Sekarang sudah jelas siapa yang bertanggung jawab untuk masalah ini," Shen Yuan mengepalkan telapak tangan-nya dan bersiap pergi, dia melirik Wei WuXian dengan dingin.
"YiLing Laozu, ku harap kamu bisa menjelaskan ini dalam waktu secepat mungkin." ucapnya.
"Pemimpin Sekte Shen terlalu percaya diri," Wei WuXian menyeringai, sudut bibirnya yang terangkat menyiratkan sejuta cemoohan yang tak terucap. "Jangan terlalu yakin seolah kamu sedang mendorong sesuatu."
"Oh?" Shen Yuan berbalik, dia mengayunkan kipasnya dengan elegan. Senyuman tipis tersemat, "Bagaimana pembelaan mu itu sama sekali tidak berarti, yang penting adalah bagaimana kamu dapat memberikan penjelasan dan bukti yang tepat. Jika tidak, maka jangan salahkan kami jika kami semua akan bertindak. Di dunia ini, siapa yang tidak tau bahwa Jenderal Hantu adalah tangan kanan mu yang setia?"
Wei WuXian tertawa sedikit, keterkejutan di wajahnya terhapus begitu saja. "Pemimpin Sekte Shen sangat berambisi. Kamu mengingatkan aku pada seseorang."
Senyum Shen Yuan membeku, wajahnya berubah dingin, lalu dia berbalik dan pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun untuk membalas. Beberapa sekte lain pun mulai mengikuti jejak kepergian mereka, sekali lagi menatap Wei WuXian penuh tanya.
"WangJi, aku harap kamu segera menyelesaikan ini." Lan QiRen berbalik dan ikut pergi bersama anggota Gusu Lan Sekte lain.
Jiang Cheng masih membeku untuk sementara, dia menyuruh Jin Ling untuk mengikuti dia di belakang. Saat mereka akan melewati Wei WuXian, Jiang Cheng berhenti sejenak terlihat berpikir dengan keras. "Jika sesuatu terjadi, bicaralah padaku."
Wei WuXian tersenyum, dia tidak menyangka Jiang Cheng akan berkata begitu, dan dia merasa sangat bersyukur dengan itu. Matanya menatap menara pengawas berdarah yang telah di tinggalkan oleh orang-orang. Jejak-jejak darah mengering seakan menjadi gambaran ke-ganasan si pembunuh pada malam itu. Tembok-tembok tinggi serta lonceng yang bisu, mereka menjadi saksi ketika orang-orang di bunuh dengan kejam. Kepala yang putus, lengan yang lepas, dan usus mereka yang terurai keluar dari tempatnya.
Benarkan ini perbuatan Wen Ning?
Mengapa?
Lan WangJi yang berdiri tidak jauh darinya segera memeluk Wei WuXian dalam diam. Dia menggenggam sebelah telapak tangan Wei WuXian, dan berbisik, "Aku disini."
Ia teringat ucapan Madam Yu. Mungkin benar, dia adalah sumber masalah, kekacauan, dan kesialan. Wei WuXian adalah nasib buruk dan kegilaan. Diam-diam, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak merasa sakit dengan apa yang dialami sekte milik Lan WangJi sekarang. Semua ini, mungkin memang di sebabkan karena dia. Andai saja dia tidak memutuskan untuk tidak bersama Lan WangJi, GusuLan Sekte mungkin akan masih berdiri kokoh seperti biasa.
Tetapi, dia juga tidak bisa menahan sakit yang dirasakan Lan WangJi apabila dia memutuskan untuk tidak bersama dengan-nya waktu itu. Lan WangJi telah menunggunya selama bertahun-tahun, sendirian, keputus-asaan yang ia rasakan seorang diri, rasa sakit dan penderitaan dari ketidak-percayaan orang-orang di sektenya, apakah itu masih layak untuk di abaikan?
Dan untuk kali ini, Wei WuXian sadar bahwa sekarang ia tak lagi berdiri seorang diri, seseorang masih berdiri di sisinya. Dan orang itu adalah orang yang menyelamatkan hidupnya. Maka dari itu, dia harus tetap berdiri untuk menyelesaikan ini semua. Meski pada akhirnya dia akan mati, ia tidak tetap bertekad untuk membersihkan nama Lan WangJi dan juga sektenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] LOTUS
FanfictionKehidupan Lan WangJi dan Wei WuXian setelah kematian Jin GuangYao. Mereka menikah dan membuat rumah kecil di daerah sekte GusuLan yang biasa disebut Pondok Bambu dan memulai hidup bahagia. Untuk beberapa lama, kehidupan damai di dunia kultivasi mula...