Matahari terlihat enggan menampak-kan cahayanya, kemilau sinar keemasan itu tertutup awan tebal berwarna keabuan. Angin berhembus dengan dingin, daun-daun yang menguning jatuh berhamburan. Bunga gentian di sudut pondok tampak bergerak dengan riuh, bunganya yang sedikit biru keunguan melambai dari kejauhan.
Air yang mengalir terdengar gemericik dari kejauhan, mengalir, terlihat seperti kristal yang meleleh. Di atas tanggul sungai ada setangkai bunga berwarna seputih salju terlihat lesu, bunga nya menunduk tanpa mau menatap langit. Ia dihinggapi seekor kupu-kupu berwarna kebiruan, sekalipun lesu, warnanya yang bersih nampak kembali hidup di tengah dingin nya angin yang berhembus.
Suasana terlihat sunyi dan dingin. Langit yang mendung menggantung tanpa mau peduli. Di atas pohon, burung-burung kecil mencicit kedinginan, juga bunyi dengakuran tupai yang bergelung nyaman di sarangnya dan semua terdengar beradu.
Cantiknya daun yang berguguran serta angin yang menerbangkan mereka, tetap tak secantik sosok berpita merah yang tengah meniup seruling berwarna hitam di bawah sebuah pohon besar yang telah bengkok. Meski kulitnya pucat, bibirnya terlihat kering, namun pesonanya yang memikat tetaplah ada. Bulu matanya yang hitam terlihat sedikit lembab, bola mata sebening embun itu sekarang tampak hampa.
Rambut panjang yang hanya diikat di tengkuknya dengan asal itu menjuntai panjang, berkibar tertiup angin. Dia mengenakan jubah luar berwarna hitam yang halus dan indah dengan sedikit motif berwarna merah. Ia terlihat memangku kain putih yang terlipat rapi, ada juga hiasan rambut yang terasa sangat akrab. Satu set baju berwarna putih, token giok yang dirancang khusus memiliki rumbai berwarna putih kebiruan, lalu lonceng perak hadiah dari Jin Ling, dan bunga yang telah mengering. Namun, ada satu benda yang tidak pernah dia lihat sebelumnya, yaitu sebuah liontin yang berkilau seperti kristal berwarna biru dengan rantai perak tipis yang indah. Selain itu, ada beberapa lembar kertas yang memiliki titik-titik yang terlihat basah.
'Ibu, dulu A-Xiao pernah ingin bercerita tentang seorang dewa bernama Jenderal Hua.
Apa Ibu juga tertarik?
A-Xiao akan membagi sebuah rahasia kecil, ada satu hal yang tidak diketahui oleh orang-orang diluar sana.
Dalam cerita, dikisahkan dia membantai seluruh manusia di istana raja. Dia juga membunuh kedua orang tuanya, serta saudara laki-lakinya dengan sangat kejam. Namun pada kenyataanya, dia tidak melakukan itu. Orang yang membunuh keluarganya adalah pejabat utusan dari Kaisar Langit. Jenderal Hua tidak pernah membunuh keluarganya. Itulah kebenaran sesungguhnya.
Ibu, apa kamu percaya? Jenderal Hua sebenarnya hanyalah seorang anak kecil yang memiliki kehidupan cacat.
Dia juga bisa mati layaknya manusia biasa.
Setelah peristiwa pembantaian itu, dia kembali ke Ibukota Surgawi dengan hampa.
Suatu hari, Kaisar Langit memutuskan untuk mencari generasi kaisar berikutnya. Semua Pejabat Surgawi dengan patuh mengikuti, kecuali satu orang, Jenderal Hua. Ia hanya ingin turun ke dunia fana, dan hidup disana untuk beberapa lama.
Namun, Kaisar Langit tetap membujuknya, pada akhirnya mereka mencapai sebuah kesepakatan.
Meski Jenderal Hua adalah yang termuda diantara Pejabat Surgawi lain-nya, pada akhirnya dia lah yang menjadi pemenang. Dan yang lebih membuat orang lain terkejut adalah, ia memenangkan ini semua bukan hanya dengan pertandingan, melainkan juga karena wahyu ilahi sejati yang telah diramalkan oleh kaisar terdahulu. Itu yang di temukan oleh Kaisar Langit dan semua Dewa di surga.
Sesuai perjanjian, maka pada hari yang mana seharusnya dia resmi menjadi penerus Kaisar Langit, dia berpamitan untuk turun ke dunia fana.
Sebelum dia turun, Kaisar Langit memberinya sebuah segel. Yang berarti bahwa, dia tidak bisa menggunakan kekuatan miliknya di dunia fana. Yang dia tau, ia praktis sama dengan manusia biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] LOTUS
FanfictionKehidupan Lan WangJi dan Wei WuXian setelah kematian Jin GuangYao. Mereka menikah dan membuat rumah kecil di daerah sekte GusuLan yang biasa disebut Pondok Bambu dan memulai hidup bahagia. Untuk beberapa lama, kehidupan damai di dunia kultivasi mula...