[Extra Chap 1] Lan-gongzi

6K 483 65
                                    

Bola matanya yang sejernih embun di pucuk dedaunan itu mengerjap, tangan kecil berwarna putih kemerahan yang gemuk terlihat menengadah menunjukan sikap 'meminta' yang khas.

Manik kembar itu sungguh memikat, bulat dengan sinar sedikit keemasan serta pupilnya yang berwarna abu-abu tampak berkilau. Sungguh sebuah dusta bila orang-orang mengatakan bahwa dia tidak tertarik saat melihat bayi itu untuk pertama kalinya.

Lan WangJi masih menatap tangan gemuk kemerahan itu yang saling bertumpuk, dengan mata besar anak itu menatap dirinya dengan memelas. Ia menurunkan sumpit yang sudah berada di depan bibirnya untuk mengurungkan niat dari acara mari-memakan-tahu-putih.

Sampai sebuah tawa keras meledak, Wei WuXian, si pelaku, menepuk pahanya sedikit. "Hahahaha.. Lan Zhan, lihat, lihat! Dia sangat menggemaskan! Bahkan kamu membuat wajah yang tak kalah menggemaskan dari anak mu."

Lan YiHua tidak menunjukan tanda-tanda terganggu, dia bahkan tidak merubah posisinya sedikitpun. Sungguh, itu hanyalah segumpal tahu putih yang menurut Wei WuXian terasa sangat hambar jika dibandingkan dengan masakan Yunmeng kala dia masih muda. Namun lihat bocah ini, dia memintanya dengan serius, penuh keinginan.

Lan WangJi menggeleng lembut, namun tidak mengucapkan sepatah kata pun. Sumpitnya memotong tahu putih tersebut untuk ukuran yang lebih kecil lalu menyuapkannya kedalam mulut kecil anak itu. Dia meletakkan satu tangan di bawah dagu Lan YiHua untuk mencegah anaknya mengotori pakaian miliknya sendiri.

Lan YiHua menerima suapan tersebut dengan senang hati, pipinya yang bulat sedikit menggembung. Tentu saja itu hanya sedikit, karena jika itu Lan WangJi, ia pasti sudah memastikan suapan miliknya tidak menyulitkan si pengunyah. Matanya yang bulat itu menyipit, lalu gigi yang baru tumbuh dua biji tersebut nampak diantara gusinya yang kemerahan. Tangan-tangan dengan jari yang gemuk dan bulat terangkat untuk bertepuk tangan dengan senang, lalu sambil tertawa, bayi itu mengangkat tubuhnya naik-turun.

Lan WangJi, "Hati-hati, jangan sampai tersedak."

Wei WuXian ikut tertawa kecil melihatnya, lalu dengan gemas dia menunduk dan menggigit pipi bulat itu pelan. Lembut, kenyal, dan halus, Wei WuXian sampai merasa bahwa dia mulai kecanduan.

Lan WangJi kembali mengangkat sumpit kayu dan mengambil sisa potongan tahu putih, lalu ia menyuapkan itu pada Wei WuXian. "Buka,"

Wei WuXian sedikit mengerjap karena tertegun, lalu ia mendekat dan menerima suapan dari Lan WangJi. Dia tersenyum, sekarang dirinya merasa bahwa rasa tahu ini sungguh enak, bahkan lebih enak dari masakan Sekte Yunmeng Jiang. Entah bagaimana kaldu bening yang meresap pada tahunya terasa begitu gurih, memang tidak pedas, namun rasanya benar-benar enak. Hm.

Singkatnya, jika itu adalah Lan WangJi yang memberinya, kaldu ayam encer pun bukan masalah baginya.

"Fuwaa.."

Lan YiHua mengambil paper man diatas meja, dan menggosoknya di meja, dia melakukan itu seolah-olah ia tengah membersihkan kotoran yang menempel pada permukaan kayu.

Bajunya tertarik ke atas sedikit mempertontonkan perut bulat yang lembut serta lubang pusar yang begitu menggemaskan juga kulitnya yang lembut tidak bisa diragukan lagi. Dia bukan bayi yang terlalu aktif, oleh karena itu setiap gerakan darinya terlalu sulit untuk di lewatkan.

Lan YiHua.

Bayi yang baru lahir beberapa bulan yang lalu adalah sosok bayi yang sangat menarik. Pipinya bulat seperti kue kukus, bola matanya yang besar, serta tubuhnya yang gemuk memang bukan hal yang baru. Namun parasnya yang menawan adalah sesuatu tersendiri, dan selain itu sebenarnya ada hal yang lebih khusus dari pada itu, yang mana saat ini tidak banyak orang yang tau.

[END] LOTUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang