0.1

19.5K 1.2K 65
                                    

"Saya egois. Apalagi kalo menyangkut orang yang saya sayang."

...

"Saiko banget sih tuh cowok. Sumpah, ya, gue tuh nggak pernah ketemu cowok kayak dia selama ini."

Sejak tadi Kayla terus ngomel-ngomel di dalam kelas. Nasya yang mengikutinya dari tadi hanya menatapnya bingung.

Ditembak sama cowok paling tampan ketiga di sekolah ini dia bilang saiko? Sepertinya otaknya Kayla tuh harus segera di operasi. Biar tahu mana yang tampan dan dicari sama seluruh siswi.

"Ya, gue akuin sih kalo dia ganteng. Tapi perilakunya itu bikin orang lain enek aja," lanjut Kayla.

Nasya memutar bola matanya jengah mendengar omelan Kayla tentang Raga yang dengan tidak sopannya membuat gadis itu menjadi pacarnya. Bahkan orang lain juga sampai memandang Kayla dengan tatapan sinis dan itu semua karena Raga.

"Duh, Kay, lo tuh ya, dari tadi ngomel mulu. Lo nggak capek apa? Dengerin gue ya. Kalau lo jadian sama Kak Raga, itu artinya lo bakalan populer di sini. Dan artinya gue juga bakalan populer karena gue punya temen pacarnya Kak Raga," ucap Nasya dengan menjelaskan keuntungan jika Kayla menjadi kekasih Raga.

Kayla mengerutkan dahinya. "Bisa-bisanya lo nyari kesempatan dalam kesempitan. Gue tuh lagi kesel banget sama tuh cowok."

Nasya menghelakan napasnya pasrah mendengar semua ucapan Kayla barusan.

"Emang nama cowok itu tadi siapa sih?" lanjutnya.

Nasya membelalakan bola matanya saat mendengar pertanyaan Kayla barusan. Senyumnya perlahan muncul. "Tuh kan, lo udah mulai kepo ya tentang dia."

Kayla menatap gadis itu dengan tatapan jijik. "Mana ada gue kepo. Gue tuh cuman nanya. Gue aja nggak kenal sama dia apalagi dia. Gitu aja langsung ngajak jadian. Gila banget tahu nggak."

Nasya tertawa melihat ekspresi Kayla yang seperti orang kebingungan mencari alasan.

"Itu tadi namanya Raga. Raga Satya Pandega. Kakak kelas kita. Dia anak kelas sebelas IPS 4. Anak basket. Cowok paling populer di sekolah ini," jelas Nasya.

Kayla menganggukkan kepalanya mengerti sambil berpikir dari mana Nasya mengetahui tentang laki-laki psikopat itu. Mengingat wajahnya saja sudah membuat Kayla ingin muntah. Apalagi jika mengingat semua tentang laki-laki itu.

"Kok lo tahu banyak sih tentang tuh cowok? Gue aja nih ya, inget wajahnya aja udah kek mau muntah tahu nggak," ujar Kayla.

Nasya tertawa renyah mendengar ucapan Kayla yang masih terdengar kesal. "Gue tuh tahu dari ig sekolah. Banyak banget yang ngetag akunnya Kak Raga. Dia most wanted sekolah dan lo harus bangga karena di tembak sama tuh cowok."

"Jijik, tahu nggak. Mana ada aku bangga. Aku juga nggak mau lagi jadian sama tuh cowok tengil," gerutu Kayla.

...

"Ga, lo beneran nembak adek kelas?"

Bagas terus-terusan mengejar langkah kaki Raga hanya karena ingin tahu penjelasan dari cowok itu mengenai kabar bahwa Raga telah menyatakan cinta pada adik kelasnya.

"Kenapa emangnya? Lo cemburu kalo Raga ngajak tuh cewek jadian?" tanya Haikal yang saat ini duduk di samping Bagas dengan posisi tenang.

Bagas melirik cowok itu tak ingin berdebat saat ini. "Ga, jawab lagi."

"WOII!! MAMEN MAMEN MAGER!!"

RagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang