1.3

5K 319 57
                                    

"Lah Kak Raga juga siapa aku?"

...

Malam harinya, Raga masuk ke dalam sebuah rumah yang beberapa minggu yang lalu dia tinggalkan. Dia melangkahkan kakinya ke arah ruang makan keluarganya.

"Raga, akhirnya kamu datang," ujar Fauzan—papa Raga.

"Raga, ayo duduk kita makan bareng," timpal perempuan paruh baya yang duduk di samping papa Raga.

Raga duduk di samping Galang. Pria itu melirik ke arah Raga dengan mengangkat satu alisnya.

"Aku ke sini cuma buat menuhin undangan Papa buat makan malam, gak lebih," kata Raga.

Fauzan menundukkan pandangannya. Ya, dia benar-benar merindukan Raga di dalam rumahnya.

"Ga, lo apa-apaan sih. Ini kan rumah lo, ngapain ngomong kayak gitu?" tanya Galang.

"Ya, lo pikir aja kenapa gue bisa ngomong kayak gitu," jawabnya.

"Sudah-sudah jangan bertengkar terus. Mama udah masakin makanan kesukaan Raga tadi," kata Mama tiri Raga.

Raga hanya melirik makanan itu sebentar.

"Raga, kamu gak makan?" tanya Fauzan.

"Gak nafsu," jawab singkatnya.

Galang tersenyum miring, lalu berkata, "Lo lagi mikirin pacar lo, Ga?"

Raga hanya tersenyum miring. Dia melirik ke arah Galang. "Gak perlu gue jelasin lagi, kan? Lo udah tahu jawabannya."

Fauzan dan Rere—mama tiri Raga hanya melihat kedua anaknya itu.

"Ga, lo ngapain sih perjuangin cewek kayak gitu? Gak ada bagus-bagusnya tahu gak," kata Galang meremehkan.

Raga mengangkat satu alisnya. "Lo pikir, dengan lo ngomong kayak gitu gue bakalan lepasin Kayla? Gak usah halu."

Pria itu berdiri dari tempat duduknya.

"Raga, kamu mau ke mana?" tanya Fauzan.

Raga melirik ke arah papanya tanpa punya niatan untuk balik badan.

"Kayaknya aku di sini udah terlalu lama. Udah saatnya aku pulang," katanya.

"Kamu mau ke mana? Ini kan rumah Raga," kata Rere.

"Semenjak saat papa ngusir aku dari sini, rumah ini bukan lagi rumah aku," ucap Raga.

Setelah mengatakan itu, Raga keluar dari rumah besar keluarganya. Entah kenapa jika Raga berada di tengah-tengah mereka pria itu terus merasakan darah mendidih.

"Maaf, Pa. Gara-gara aku,  Raga gak jadi makan malam di sini," ujar Galang.

Fauzan tersenyum kecil. "Enggak, ini bukan salah kamu. Mungkin waktunya saja yang kurang tepat."

"Sekarang Raga tinggal di mana?" tanya Rere.

...

Kini Raga menghentikan motornya tepat di depan rumah Kayla. Pria itu mengeluarkan benda pipih dari dalam saku dan mulai mengetik beberapa pesan.

Raga :
Keluar gue pengen cerita.

Cukup lama Raga menunggu gadis itu. Kayla keluar dengan memakai hoodie oversize yang semakin membuatnya terlihat pendek.

"Apa?" tanyanya pada Raga.

"Keliatan pendek banget lo pake baju kek gitu," kata Raga.

"Udah deh gak usah ngeledek, cepet ngomong ada apa?"

RagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang