3.5

3K 213 68
                                    

Happy reading!💛

"Sesuatu yang buruk gak pantas jika dibalas sama keburukan juga."

...

Brak!

Kayla tersentak. Cewek itu mendongakkan kepalanya dan menoleh ke arah sumber suara. Di sana, Reynald berdiri di ambang pintu.

Kayla pikir itu tadi yang datang adalah kakaknya atau tidak pihak polisi yang sedang mencarinya. Tapi ternyata Reynald. Tapi setidaknya Kayla masih bisa berharap bahwa Reynald akan membantunya keluar dari sana.

Reynald melirik ke arah Kayla sebentar. Lalu kakinya berjalan ke arah Galang yang sekarang sudah berdiri menyambut Reynald.

"Raga sebentar lagi ke sini," ungkap Reynald.

Mendengar itu, Kayla mengerutkan dahinya. Bukankah seharusnya Reynald tidak memberitahu Galang jika Raga akan menghampirinya? Raga itu sahabat Reynald.

"Biarin dia ke sini. Mari kita lihat, siapa yang akan hancur setelah ini," kata Galang dengan menampilkan senyuman sinis.

Reynald melirik ke arah Kayla sebentar. Kayla terlihat sangat tersiksa akibat tali yang mengikat kedua tangannya juga kakinya.

"Gue kan udah bilang sama lo, jangan sampai lo nyakitin Kayla," ujar Reynald.

Galang menggelengkan kepalanya. "Enggak. Bukan. Gue gak nyakitin Kayla sama sekali."

"Dengan lo ngikat dia, itu sama aja lo udah nyakitin dia," sanggah Reynald.

"Kok lo kayak khawatir banget sih sama kondisinya Kayla," ucap Galang sengaja.

Reynald tak menjawabnya.

"Oh iya gue lupa. Lo juga suka kan ya sama Kayla. Tenang aja, Rey. Nanti lo juga bakalan dapat kesempatan buat bisa berdiri di samping Kayla. Tapi itu akan terjadi di mimpi lo," lanjut Galang.

Reynald mendekat pada Galang. "Apa maksud lo? Jangan jadi pengkhianat lo, Lang. Gue udah bunuh sahabat gue sendiri buat ngelindungin lo. Terus sekarang lo bakalan ngelupain semuanya?"

Galang tersenyum tipis. "Gue gak minta buat lo ngebunuh Arnold. Itu kemauan lo sendiri."

"Sejak awal, lo seharusnya tahu. Gue ini musuh bebuyutan anak Albastar. Itu artinya, lo juga termasuk. Tapi gue gak nyangka lo bakalan nusuk sahabat lo sendiri," lanjut Galang.

Kayla menghela napasnya. Sebenarnya cewek itu ingin sekali mendengar semua obrolan Reynald dan Galang. Tapi suara mereka terlalu kecil.

Meskipun begitu, Kayla tak patah semangat. Cewek itu terus berusaha melepaskan tangannya dari tali itu. Entah berapa kali tangannya terasa sakit akibat paksaannya.

"Mulai sekarang gue pastiin lo gak bakalan dapetin Kayla," ucap Reynald.

Galang hanya mengangguk menyepelekan. Sedangkan Reynald, cowok itu mulai berjalan ke arah Kayla.

"Lo gak papa? Biar gue bantu," ujar Reynald.

Cowok itu membantu Kayla. Tak butuh waktu lama bagi Reynald melepaskan tali itu. Sekarang tali itu sudah terlepas.

Reynald memegang pundak Kayla. Menatap manik mata Kayla. Gadis itu memang sangat cantik. Maka tak heran jika Raga, Galang, dan dirinya bisa takluk padanya.

"Gue anterin lo pulang," kata Reynald.

Pandangan mata Kayla mengarah pada Galang yang sekarang sudah memegang pisau lipat di tangannya. Galang mulai mendekat ke arah Reynald. Dan ... AKHH!

RagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang