2.3

4.1K 262 73
                                    

Sesuai janji aku, Raga up lagi!! Yeay!!

"Iya. Gue suka sama dia."

...

"Kayla!"

Kayla terlonjak dari tempatnya setelah mendengar teriakan Nasya yang baru saja datang. Gadis itu berjalan dengan cepat ke arah Kayla yang masih mengelus dada akibat teriakan Nasya barusan.

Saat ini Kayla sudah berada di kelasnya. Lebih cepat berangkat ke sekolah agar tidak ada yang tahu jika dia ke sekolah bersama dengan Raga.

"Kay, lo bikin jantung gue copot tahu gak?!" pekiknya setelah sampai di depan Kayla.

"Lo yang bikin gue jantungan!" seru Kayla.

Nasya terkekeh mendengar jawaban Kayla. Seharusnya dia yang marah bukan Kayla.

"Yaudah gue yang salah. Tapi lo bener-bener durhaka ya lo," cerocos Nasya.

Kayla mengerutkan dahinya sedikit bingung.

"Lo bilang ke tante Alfa kalo lo nginep di rumah gue. Tapi kenyataannya lo malah di APARTEMENNYA KAK RAGA!" lanjut Nasya dengan meninggikan suaranya.

Kayla mulai melirik ke arah teman-temannya yang lain. Mereka semua melihat ke arah Kayla dan Nasya sekarang. Bahkan ada yang berbisik bagaimana bisa seorang Kayla berada di apartemen bersama dengan Raga.

"Lo bisa kecilin suara lo gak?" tanya Kayla dengan lirih.

"Eh iya bego. Gue lupa kalo lagi di kelas," lirih Nasya.

"Pokoknya lo bener-bener durhaka. Untung aja kemarin gue dikasih tahu Kak Bagas lebih awal. Jadinya kan gue bisa sedikit bohong demi keselamatan lo," lanjutnya.

"Tuhkan lo juga durhaka tahu, Nas," ujar Kayla.

Nasya mengerutkan dahinya lalu menjawab, "Kok gue. Gue kan bantuin lo."

Kayla mengedikan bahunya tak peduli. "Siapa suruh lo bohong?"

"Seharusnya lo berterima kasih. Kalo gak ada gue, abis lo dimarahin orang tua lo," protes Nasya.

Lawan bicaranya itu hanya bisa tersenyum menyepelekan. Tapi apa yang dikatakan Nasya memang ada benarnya. Mungkin jika cewek itu tidak ada, Kayla akan dimarahi habis-habisan oleh orang tuanya.

"Yaudah, makasih ya. Nanti gue traktir lo makan apapun yang lo mau," ucap Kayla dengan serius.

...

Raga dan teman-temannya sekarang sedang berada di kantin sekolah. Mereka lebih memilih bolos pelajaran dengan satu alasan bahwa mereka membenci guru yang mengajar.

Reynald datang membawa beberapa makanan yang mereka pesan dan dibantu oleh Arnold. Setelahnya mereka langsung mengambil makanan yang mereka pesan tadi.

"Eh Abi ajakin ke sini. Kasihan anak orang kudu mikir pelajaran mulu," ujar Bagas dengan mengaduk minuman.

"Eh iya, gue chat nih ya," Bayu dengan penuh antusiasme.

"Jangan. Anak orang mau belajar malah kalian ganggu. Kasihan dia, nanti kalo gak bisa nafkahin keluarganya gimana?" Raga menghentikan aktifitas Bayu.

"Ya juga sih. Kalo dibilang, Abi mirip kayak Haikal. Mana pernah mau diajakin bolos," balas Bayu.

"Apa lo sebut-sebut nama gue?"

Mereka semua tersentak. Mereka langsung menoleh ke arah Haikal yang sekarang sedang berjalan ke arah mereka. Pria itu mendekat dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku.

RagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang