Happy reading semuaa!💛😊
"Kenapa?"
...
Hari sudah mulai sore. Awan mendung juga nampak di atas sana. Kayla masih duduk di sebuah halte yang tak jauh dari sekolah gadis itu. Kayla hanya ingin mengetahui satu rahasia.
Saat ini Kayla benar-benar bingung dengan semuanya. Satu sisi dia mencurigai Raga, namun sisi lain Kayla percaya dengan Raga. Kayla semakin menunduk.
Matanya melihat sepatu Converse ada di hadapannya. Entah siapa yang baru saja datang tapi yang jelas Kayla tidak mempedulikannya.
"Ngapain masih di sini?" tanya orang itu.
Kayla mendongakkan mata. Sudah Kayla duga, pasti itu Raga.
"Kak Raga juga ngapain di sini?" tanya Kayla balik.
Raga mengalihkan pandangannya ke arah lain. Tapi setelah itu, Raga duduk di samping Kayla yang masih terlihat kosong.
"Sebentar lagi hujan. Mau ikut gue gak?" tanya Raga lagi memecahkan keheningan mereka.
Kayla hanya menggelengkan kepalanya.
Cukup lama mereka di sana. Sampai akhirnya air hujan turun membasahi jalanan kota.
"Gue pernah deket sama cewek, Kay."
Kayla menoleh ke arah Raga yang sekarang juga sedang meliriknya juga.
"Tapi itu jauh sebelum gue kenal sama lo," lanjut Raga.
"Siapa? Kak Amora? Atau Kak Ratu?" tanya Kayla beruntun.
"Gak akan gue mau sama mereka, Kay. Dulu gue punya seseorang yang sifatnya sama persis kayak lo. Dari segi apapun dia sama kayak lo. Sempat gue pikir kalo lo itu dia, tapi ternyata gue salah. Kalian berdua punya perbedaan satu sama lain. Tapi sekarang dia udah gak ada," ujar Raga.
Kayla mengerutkan keningnya sedikit bingung.
"Dia ke mana?" tanya Kayla lagi.
Raga tersenyum. "Dia meninggalkan dunia. Tapi lo perlu tahu, dia akan selalu ada di dalam hati gue meskipun sekarang lo satu-satunya perempuan yang sampai sekarang gue perjuangkan."
Apa jangan-jangan yang dimaksud Kak Raga itu.. Batin Kayla.
Kayla mengalihkan pandangannya pada air yang jatuh dari atas. Kayla membulatkan matanya ketika dia tahu bahwa Raga sudah berada di bawah hujan sana.
"Kak Raga jangan! Nanti sakit!" teriak Kayla dengan keras.
Laki-laki itu tak mempedulikan Kayla. Dia malah semakin tersenyum karena hujan itu. Meregangkan kedua tangannya dan merasakan air hujan jatuh mengenainya.
"Kak Raga!" teriak Kayla lagi.
Kayla menghampiri Raga. Cewek itu menarik lengan tangan Raga agar menghentikan tingkahnya sekarang. Tapi Raga menghentikan Kayla.
"Kak, nanti Kak Raga sakit," ujar Kayla.
"Gak akan. Hujan itu nikmat, Kay. Lo harus nyobain," kata Raga menarik lengan tangan Kayla agar mengikuti permainannya.
"Aku gak suka hujan!" seru Kayla.
Raga menoleh ke arah Kayla dengan mengerutkan dahinya. Tatapan mereka saling bertemu. Seperti tak ada jarak yang memisahkan mereka sekarang.
"Aku gak pernah suka hujan dari kecil! Aku bahkan benci saat hujan turun," tutur Kayla.
"Kenapa?" tanya Raga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raga
Teen Fiction(OPEN PRE ORDER) ⚠️ RAGA MASIH BISA DIPESAN DI RDIAMOND PUBLISHER "Gue udah pernah bilangkan sama lo. Gue egois kalo sama orang yang gue sayang. Apapun yang udah gue genggam gak kan gue lepas buat orang lain," kata Raga. ... Raga Satya Pandega. Ket...