0.9

5.8K 439 54
                                    

"Bahkan sampai apapun yang gue gak tahu dari lo dia tahu semua."

...

Kayla kembali ke dalam kelasnya setelah bertemu dengan Raga. Dia bisa melihat jika Bayu sedang dihukum oleh Bu Eni karena sudah berani menyuruh Kayla untuk pergi dari kelasnya.

Kayla duduk di bangkunya. Sekarang sudah jam istirahat. Hanya sedikit yang berada di kelas itu sekarang.

"Kay, gimana?" tanya Nasya.

"Kak Raga kena skors. Hukumannya gak bakalan berlanjut kalau dia minta maaf ke anak Liberty," jawab Kayla.

"Terus dia gak minta maaf?"

Kayla menggeleng. "Lo kan tahu kalau Kak Raga itu keras kepala."

"Yang salah sebenarnya tuh siapa sih, Kay?" tanya Nasya lagi.

"Yang salah itu-"

"Yang salah itu temen lo!" sela Ratu.

Kayla dan Nasya menoleh kearah ambang pintu. Di sana sudah ada Ratu dan beberapa antek-anteknya yang berjalan kearah mereka.

"Apa yang lo lakuin sampai Raga di skors?" tanya Ratu dengan tangan yang dia lipat di depan dada.

Nasya berdiri dari tempat duduknya. "Kayla gak ngelakuin apapun. Ini semua murni kesalahan anak Liberty."

"Gue gak ngomong sama lo, ya. Lagian juga, kalau temen lo ini gak kecentilan sama anak Liberty, pasti mereka gak cari-cari gara," timpal Ratu.

"Kak Ratu bisa gak sih jaga ucapannya. Aku gak pernah kecentilan sama anak Liberty. Aku tahu ada geng Albastar di sini aja aku baru tahu," ucap Kayla.

Ratu tersenyum miring. "Mana ada maling ngaku? Bisa aja itu sifat lo."

"Awal lo kecentilan sama Raga. Terus sekarang ... lo kecentilan sama anak Liberty," todong Rara-teman Ratu.

"Berhenti ya lo nuduh Kayla kayak gitu. Jangan samain Kayla kayak kalian. Kayla bahkan jauh lebih baik daripada kalian semua," timpal Nasya.

"Oh ya, Kayla lebih baik dari kita? Kalau dia lebih baik dari gue, kenapa dia sampai ditahan sama anak Liberty di basecamp mereka?"

"Jaga ucapan lo, Ra."

Ratu dan yang lainnya menoleh ke arah Bayu, Bagas, dan juga Haikal yang sedang berjalan ke arah mereka.

"Kalau Raga tahu lo ngomong kayak gitu ke Kayla, Raga bakalan marah besar ke lo," ucap Haikal.

"Kenapa kalian semua malah belain Kayla dan bukan gue?" Ratu sedikit bingung.

"Ya karena kita sadar kalau Kayla jauh lebih baik buat Raga," timpal Bagas.

Ratu mengerutkan dahinya. "Kal, lo beneran gak mau belain gue? Lo kan suka sama Raisa dan dia sahabat gue. Gue bisa bantuin lo buat deket sama Raisa."

"Kalau lo emang punya niatan buat deketin Haikal sama Raisa, mereka bakalan dari dulu jadian. Tapi lo lebih setuju Raisa sama pacarnya, kan," todong Bayu.

Ratu mengerutkan dahinya. Lalu dia melangkahkan kakinya untuk keluar dari kelas Kayla, begitupun dengan para antek-anteknya.

"Lo tenang aja, Kay. Walaupun Raga gak ada di sini, kita bakalan jagain lo," ucap Bagas.

"Bener. Lo juga gak boleh sampai kenapa-kenapa. Bisa abis kita sama Raga kalau lo ada lecetnya dikit," tambah Bayu.

...

"Ayah sudah bilang sama kamu, Ga. Jangan pernah berantem lagi sama Galang," ucap Fauzan.

"Kenapa? Karena dia saudara tiri aku? Kalau dia saudara tiri aku, dia gak akan ngancam buat masukin Raga ke penjara," sanggah Raga.

RagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang