Ada yang nungguin Raga up lagi gak nih? Coba absen.😊
Part ini lebih panjang dari biasanya.
Happy reading!💛
“Jangan seneng dulu, nanti juga lo bakalan nyusul.”
...
Malam harinya Raga dan Kayla berencana untuk melihat bintang. Tapi sebelumnya, Kayla sudah menelpon orang tuanya jika dia akan sedikit pulang terlambat hari ini.
Raga mengajak gadisnya itu ke tempat yang biasa digunakan untuk melihat bintang. Sayangnya, malam ini gerimis turun. Kemungkinan besar, tidak akan ada bintang yang menampakkan dirinya.
"Pulang aja yuk, Kay!" ajak Raga.
"Gak mau! Katanya tadi mau lihat bintang," ujar Kayla.
"Kan ini gerimis. Biasanya kalo gerimis gini mereka gak keluar," jelas Raga.
"Ya kita tunggu aja. Jujur aja, Kak Raga ngajakin pulang tuh karena mau ke klub lagi kan?" tuduh Kayla.
Raga menggeleng. Setelah Raga pikirkan lagi, ternyata perbuatannya kemarin itu sangat seperti anak kecil. Tidak seharusnya dia melakukan itu. Seharusnya Raga menyelesaikan semuanya dengan dewasa.
"Kak, mungkin gak sih suatu saat kita jadi bintang?" tanya Kayla tiba-tiba.
"Kenapa nanya gitu?" tanya Raga balik.
"Ya enggak. Cuma nanya aja sih," jawab Kayla enteng.
"Kalo Raga jadi bintang, Raga mau jadi bintang yang paling terang. Karena meskipun kecil, setidaknya bisa dilihat Kayla meski sebentar," balas Raga.
Cewek yang ada di sampingnya itu tersenyum mendengarnya. Raga memang paling bisa membuatnya tersenyum hanya karena kata-katanya.
Mereka kembali diam. Menatap langit yang hanya terlihat bulan dan satu bintang yang menemaninya.
"Kalo Kayla, aku mau jadi bulan. Biar bisa terangin malamnya Kak Raga," ucap Kayla tiba-tiba.
Raga lantas langsung menoleh ke arah Kayla, begitupula dengan Kayla. Mereka saling beradu pandang. Raga mendekatkan kepalanya, hingga membuat jarak di antara keduanya menyempit.
Hidung mereka kini semakin dekat. Bahkan napas keduanya bisa terasa satu sama lain. Kayla masih tetap memandang kedua mata Raga yang terlihat sayu. Hingga merasakan sesuatu benda kenyal menempel di atas bibirnya.
Kayla menutup matanya, merasakan benda kenyal itu yang berada di atas bibirnya tanpa pergerakan apapun. Hingga beberapa detik kemudian, Raga melepaskan ciumannya itu.
"Maaf gue khilaf," ucap Raga dengan menjauhkan dirinya.
Kayla merucutknya bibirnya. Bagi Kayla, ini adalah ciumannya yang pertama. Biasanya dia hanya melihat di film Korea. Meskipun sedikit berbeda, tapi Kayla rasa ini tidak jauh berbeda.
Sedangkan Raga, detak jantung cowok itu berdetak dua kali lebih cepat. Dia tidak pernah melakukan ini sebelumnya. Ini benar-benar di luar kendali.
"Kak." Kayla memegang lengan tangan Raga.
Raga menoleh. "Hah?"
"Kak Raga kenapa? Kok diem? Kayla gak marah kok. Cuma ya rada kesel aja," ucap Kayla.
"Lo marah sama gue?" tanya Raga.
Kayla menggeleng. "Kenapa harus marah? Di drama Korea yang biasanya Kayla tonton juga ada adegan ciumannya. Malah makin panas."
KAMU SEDANG MEMBACA
Raga
Teen Fiction(OPEN PRE ORDER) ⚠️ RAGA MASIH BISA DIPESAN DI RDIAMOND PUBLISHER "Gue udah pernah bilangkan sama lo. Gue egois kalo sama orang yang gue sayang. Apapun yang udah gue genggam gak kan gue lepas buat orang lain," kata Raga. ... Raga Satya Pandega. Ket...