4.3

2.7K 158 18
                                    

Happy reading!💛

“Mau dia masa lalu atau apapun itu, yang namanya masa lalu akan tetap jadi benalu.”

...

"Kak Raga tadi nemenin Galang ke mana?" tanya Kayla.

"Gak ke mana-mana. Tapi nih Kay, seharusnya lo juga manggil Galang pakai embel-embel Kak. Dia kan seumuran sama gue," tutur Raga.

Cewek itu malah menggelengkan kepalanya.

"Gak mau. Itu kan panggilan sayang aku buat Kak Raga. Nanti kalo udah nikah, ganti jadi Mas Raga," jelas Kayla.

Raga mengedikkan bahunya ngeri. Bukan dia tidak mau menikah dengan Kayla. Dia sangat ingin bersama Kayla sampai akhir hayatnya. Tapi jika gadis itu memanggilnya dengan embel-embel 'mas'? Sepertinya Raga tidak akan menyetujuinya.

Berbeda lagi jika Kayla memanggilnya dengan sebutan sayang.

Setelah dari rumah Kayla, kali ini Raga mengajak gadisnya itu untuk berjalan-jalan sebentar bersamanya. Yang Raga inginkan hanya menghabiskan waktu dengan Kayla sekarang.

"Panggil sayang aja boleh gak?" tanya Raga menghentikan langkah Kayla.

"Enggak. Lebih mesra itu tadi!" bantah Kayla.

"Kok lo bantah? Lo tuh harus nurut sama gue. Kan gue kepala keluarganya," balas Raga.

"Emang aku mau nikah sama Kak Raga?" tanya Kayla sedikit terdengar menantang.

"Lah gue juga gak mau lagi nikah sama gombal buluk kek lo!" balas Raga tak kalah menantang.

Kayla menatap sengit cowok itu. Cewek itu menghentakkan kakinya dengan kasar. Raga bisa melihat di kepala Kayla jika sudah terlihat sepasang tanduk di sana.

"Udah, gak usah berantem. Gue cuma becanda," gumam Raga dengan menggenggam tangan Kayla.

Kayla langsung mengibaskan tangan Raga.

"Gak usah Pegang-pegang!" rajuk Kayla.

Tangan Raga bergerak mengelus rambut Kayla dengan lembut.

"Iya maaf gue salah. Janji gak gitu lagi," ucap Raga.

Entah kenapa setelah mendengarkan ucapan Raga barusan membuat hati sedikit tenang.

"Tapi Kayla tadi gak salah kan? Atau aku juga harus minta maaf? Kalo iya, Kayla juga minta maaf ya," ujar Kayla.

Raga menatap cewek itu dengan gemas. Pipinya yang chubby membuat Raga ingin sekali mencubitnya. Tapi jika Raga melakukan itu, sudah bisa dipastikan jika Kayla akan sangat marah.

"Lo gemesin banget sih Kay?" tanya Raga.

"Kak Raga juga gemesin. Kay juga jadi pengen nyubit Kak Raga," balas Kayla.

"Gak ah. Gue gak punya pipi chubby kayak lo. Mau nyubit apaan lo? Tulang?" ujar Raga.

Kayla mengangguk pelan. "Boleh nyubit tulang?"

Seketika Raga menatap datar Kayla. Tanpa basa-basi lagi Raga meninggalkan Kayla yang masih tersenyum ke arahnya agar diberikan izin oleh Raga.

Kayla berdecak, "Kak! Ih gimana sih. Kan aku nanya boleh gak nyubit?"

Raga menoleh. "Ayo pulang!"

...

"Besok malam ada acara deket markas Liberty. Lo pada ikut gak?" tanya Abi.

Haikal, Bayu, Bagas, dan Abi sekarang sedang berkemas setelah selesai bermain futsal.

"Acara apaan?" tanya Bagas balik.

RagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang