Yuhuu!!! Raga update!!
Have fun ya!😂
Happy reading!💛
“Mari kita akhiri sekarang.”
...
Setelah mengantarkan Kayla pulang, akhirnya sekarang Raga sampai di rumah. Dia bisa melihat jika rumahnya kini sedang ramai. Bisa Raga pastikan jika itu adalah teman-teman Galang.
Raga berjalan masuk ke dalam. Kondisi ruang tamu yang tadinya ramai, kini hening saat Raga melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah. Cowok itu berhenti seraya melihat semua orang dan terutama melihat ke arah Galang.
"Temuin gue di kamar. Ada hal penting ya mau gue omongin sama lo," ucap Raga pada Galang.
Setelah mengatakannya, Raga lantas melanjutkan langkahnya. Dia melewati semua orang yang sedang menatap sinis ke arahnya.
Tak beberapa lama kemudian Galang menyusul Raga. Dia tidak tahu apa yang akan saudara tirinya itu katakan. Tapi sepertinya, ini lebih dari kata serius.
"Lo mau ngomong apa?" tanya Galang.
Raga berbalik badan ketika mendengar suara Galang. Cowok itu mendekati saudara tirinya dengan tatapan sinis.
"Gue mau lo jawab yang jujur. Lo tahu sendiri gue gak suka sama orang pembohong. Jadi, gue harap lo bisa berpartisipasi yang baik," kata Raga.
Galang hanya menjawabnya dengan mengangkat satu alisnya ke atas.
"Jawab pertanyaan gue, Lang. Lo orang dibalik meninggalnya Nabila, kan?" tanya Raga tanpa basa-basi.
"Woi, men. Segitunya ya lo nyari barang bukti? Kalo emang lo yang terbukti salah, ya udah. Jangan nuduh orang sembarangan," jawab Galang.
Raga masih bersih keras dengan pertanyaannya. Karena dia bisa merasakan ada yang berbeda dengan Galang beberapa hari ini. Cowok itu memegang pundak Galang.
"Kita sama-sama sayang Nabila, Lang. Gue tahu lo lebih sayang sama dia. Jadi gue mohon lo jawab jujur," pinta Raga.
Galang tertegun sejenak, setelah itu dia mengatakan. "Kalo lo udah tahu gue sayang sama Nabila, kenapa lo nuduh gue yang lakuin? Mana bisa gue nyakitin orang yang gue sayang, Ga?"
"Bisa. Lo bisa lakuin itu kalo pikiran lo udah dihasut sama orang," potong Raga.
Galang mengibaskan tangan Raga dari pundaknya. Cowok itu tersenyum kecil, lalu berjalan ke arah miniatur yang ada di kamar Raga.
"Dihasut ataupun enggak, ini semua salah lo, Ga," kata Galang.
Raga yang semula tidak melihat Galang, kini langsung menoleh ke arah cowok itu.
"Apa maksud lo? Gue salah apa?" tanya Raga.
"Lo pikir apa kesalahan lo. Jangan tanya gue, Ga. Tapi tanya sama diri lo," balas Galang.
"Ucapan lo yang kayak gini yang bikin gue makin yakin kalo emang lo yang udah lenyapin Nabila," ujar Raga.
Galang melirik ke arah Raga.
"Lo pengkhianat, Lang. Seharusnya dulu Nabila gak pernah suka sama lo, Lang!" lanjut Raga.
"Apa maksud lo?" tanya Galang.
"Apa maksud gue? Pikir sama otak lo," jawab Raga.
Saat Raga ingin keluar dari kamar itu, tiba-tiba saja Galang mulai membuka suaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raga
Teen Fiction(OPEN PRE ORDER) ⚠️ RAGA MASIH BISA DIPESAN DI RDIAMOND PUBLISHER "Gue udah pernah bilangkan sama lo. Gue egois kalo sama orang yang gue sayang. Apapun yang udah gue genggam gak kan gue lepas buat orang lain," kata Raga. ... Raga Satya Pandega. Ket...