Happy reading!💛
"Setan lo pada."
...
"Aneh banget tahu nggak, Nas. Masa Kak Raga tadi kayak nyembunyiin sesuatu gitu dari gue," kata Kayla.
Saat ini Kayla dan juga Nasya sedang berada di dalam kelas. Guru pelajaran mereka sedang tidak masuk karena sedang sakit. Itu artinya kelas mereka tidak ada pelajaran sampai waktu pulang sekolah.
Nasya mengerutkan dahinya. "Masa sih, Kay?"
Kayla mengangguk pelan, lalu berkata, "Nas, plis ya. Kalo lo dikasih tahu sesuatu sama Kak Bagas tentang Kak Raga, tolong bilang ke gue."
"Lo apa-apaan sih, Kay. Lo berpikiran kalo gue tahu sesuatu tentang Kak Raga?"
Kayla menggeleng cepat. "Bukan gitu maksud gue. Kak Bagas kan temen baik Kak Raga. Siapa tahu aja dia tahu sesuatu tentang Kak Raga."
Nasya menghelakan napasnya pelan.
"Gue gak tahu apa-apa, Kay. Kak Bagas gak pernah cerita apapun tentang Kak Raga," ujar Nasya.
Kayla berdecak pelan. "Terus gue harus tanya siapa?"
Nasya terlihat sedang berpikir. Dia harus bisa membantu Kayla saat ini. Pandangan mata Nasya tertuju pada Abi yang saat ini sedang tidur di bangkunya.
"Lo tanya aja sama Abi," usul Nasya.
Kayla menoleh ke arah Abi. "Ngapain?"
"Lo lupa? Kata lo tadi Abi udah masuk ke geng Albastar," ucap Nasya.
"Oh iya. Oke deh nanti gue tanya ke Abi," jawab Kayla.
Nasya mengerutkan dahinya bingung. "Ngapain harus nanti? Sekarang kan bisa."
"Dia lagi tidur, Nasya."
"Ya bangunin," suruh Nasya.
Kayla mengerutkan dahinya. "Jangan deh kasihan dia. Oh ya, ternyata Abi udah punya istri tahu."
"Eh beneran? Kok bisa. Dia kan masih kelas 10." Nasya dengan sedikit antusias.
"Dijebak sama anak Liberty," jawab Kayla.
Nasya hanya ber-'oh' dengan menganggukkan kepalanya beberapa kali.
"Tapi gue jadi salut sama Abi. Dia bertanggung jawab banget gak sih. Kan jarang cowok yang mau tanggung jawab setelah ngelakuin hal kayak gitu," tutur Nasya.
"Iya. Gue juga salut. Kak Raga aja kayaknya gak mungkin berani tanggung jawab," ucap Kayla.
"Enak aja lo, Kay. Kak Raga tuh bakalan tanggung jawab kalo seandainya lo yang digituin."
Ekspresi wajah Kayla seketika berubah menjadi ngeri. "Astagfirullah, Nas. Lo doain gue? Bisa mati gue kalo orang tua gue tahu."
"Kalo lo mati—gue juga bakalan ikut mati."
Kayla dan Nasya sontak menoleh ke arah pria yang baru saja datang. Aldo sekarang berdiri di depan Nasya dan Kayla. Kedua gadis itu hanya diam dan bingung.
"Kenapa? Kayaknya lo ketakutan," katanya dengan melirik ke arah Kayla.
Kayla mengalihkan pandangannya.
"Gue makin suka kalo lo jual mahal kayak gini," imbuhnya.
"Kay, lo dicariin Raga."
Kayla menoleh ke sampingnya. Sekarang Abi juga sedang berdiri di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raga
Teen Fiction(OPEN PRE ORDER) ⚠️ RAGA MASIH BISA DIPESAN DI RDIAMOND PUBLISHER "Gue udah pernah bilangkan sama lo. Gue egois kalo sama orang yang gue sayang. Apapun yang udah gue genggam gak kan gue lepas buat orang lain," kata Raga. ... Raga Satya Pandega. Ket...