Happy reading!💛
"Raga suka cewek yang jutek."
...
Setelah mendapat jawaban dari Galang, Raga dan yang lainnya bersama-sama menuju rumah Abi. Bukan maksud ingin menuduh Abi, tapi semua masalah yang terjadi beberapa hari ini selalu tertuju pada cowok itu.
Raga sangat menyesal karena sudah memberikan kesempatan pada Abi.
Seharusnya dulu Raga lebih hati-hati. Karena latar belakang Abi yang juga merupakan mantan anggota Liberty, yang mungkin saja bisa berkhianat pada Albastar.
Setelah sampai di sebuah rumah yang cukup sederhana, Raga turun dari motornya begitupun Haikal dan yang lainnya. Mereka berjalan menuju pintu rumah Abi.
Tok.. Tok.. Tok..
Raga mengetuk pintu rumah itu. Joe dan Baron sudah pulang terlebih dahulu. Karena Raga mengatakan jika ini adalah masalah anggotanya bukan hal yang harus diumbar-umbar.
"Ck. Lama banget elah," decak Bayu tak sabaran. "Kebelet pipis nih," lanjutnya.
Bagas melirik kawannya itu. "Lo ke sini cuma mau numpang pipis?"
"Iy—"
"Diam!" potong Raga.
Tak beberapa lama, seorang perempuan dengan rambut sedikit bergelombang membukakan pintu.
"Cari siapa ya?" tanya perempuan itu bingung.
"Abi," jawab singkat Raga.
"Istrinya Abi cakep banget, njir," bisik Bayu pada Bagas.
"Oh temen-temennya Satria, silahkan masuk," sambut perempuan itu. "Satria abis ini pulang, dia lagi ke warung depan," lanjut perempuan itu.
"Satria saha?" tanya Bayu bingung.
Cewek yang diketahui bernama Luna itu tersenyum tipis. "Kalian cari Abi kan? Aku biasanya manggil dia Satria."
Bayu ber-oh ria. Setelahnya, Luna mempersilakan mereka untuk masuk ke dalam. Cewek itu pergi untuk mengambilkan minuman untuk Raga dan teman-temannya.
Tak beberapa lama, Abi datang dengan membawa kantong plastik berwarna hitam di genggamannya.
"Eh, ada kalian. Maaf tadi gue gak—"
Bugh!
Belum sempat Abi menyelesaikan ucapannya, Reynald langsung menonjok Abi hingga membuat laki-laki itu terjatuh. Raga yang melihatnya langsung menarik tangan Reynald.
"Rey, lo udah janji bakalan tenang," ucap Raga mengingatkan.
Sedangkan Luna yang baru saja sampai, terkejut melihat Abi sudah berada di bawah dengan tangan yang memegang ujung bibirnya.
"Satria, kamu kenapa?" tanya Luna setelah menaruh nampan berisikan minuman.
Abi menggeleng.
Luna menatap Raga dan yang lainnya. "Kalian semua pergi dari sini! Jangan pernah deketin Satria lagi!" seru Luna.
"Lun, aku gak papa," lirih Abi.
"Suami lo tuh pembunuh!" balas Reynald dengan nada tinggi. "Dasar pengkhianat!"
"Enggak! Jangan pernah bilang kayak gitu. Satria gak pernah bunuh orang," jawab Luna dengan dada yang naik turun.
Abi berdiri dibantu oleh Luna. Sedangkan Raga dan yang lainnya menghela napas mereka dengan gusar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raga
Teen Fiction(OPEN PRE ORDER) ⚠️ RAGA MASIH BISA DIPESAN DI RDIAMOND PUBLISHER "Gue udah pernah bilangkan sama lo. Gue egois kalo sama orang yang gue sayang. Apapun yang udah gue genggam gak kan gue lepas buat orang lain," kata Raga. ... Raga Satya Pandega. Ket...