Happy reading!💛
"Lo beneran mau ninggalin gue?"
...
Dengan nikmat Kayla dan Nasya sekarang menikmati makanan mereka di dalam kantin. Seperti biasanya suasana di sana ramai. Hal mustahil jika kantin sekolah itu sepi, kecuali sedang libur.
"Kay, lo inget gak? Besok Kak Raga ulang tahun. Lo udah nyiapin kado belum buat dia?" tanya Nasya pada Kayla.
Lawan bicaranya itu seperti sedang mengingat. "Emang iya? Kok gue gak tahu?"
Nasya berdecak, "Pacar macam apa lo tanggal ulang tahun pacar sendiri aja lupa."
Kayla menyengir tak berdosa. Yang diucapkan Nasya memang benar. Sebenarnya Kayla itu pacar seperti apa? Kenapa dia tidak ingat tanggal penting dalam hidup Raga? Menurut Kayla selama dia ada di samping Raga, semua akan berjalan dengan baik.
"Gue lupa tahu. Kira-kira gue harus kasih hadiah apaan ya? Bingung juga mau ngasih kado apa. Lo kan tahu Kak Raga itu pacar pertama gue," ucap Kayla tak berbohong.
Seberapa banyak laki-laki yang mengejar Kayla, dia tak akan pernah mau menjatuhkan hatinya. Tapi dengan Raga---kali ini kisah Kayla berbeda cerita. Hati benar-benar jatuh pada Raga.
Bukan pesonannya, tapi tingkah Raga dan cara bagaimana Raga memperlakukan Kayla dengan sangat istimewa.
"Kay! Kay! Kay!"
Bayu menghembuskan napasnya berulang kali bertanda bahwa dia kelelahan karena berlari.
Kayla bingung. Kenapa Bayu seperti dikejar-kejar hantu? Apa Bayu benar-benar memang sedang dikejar hantu? Entahlah, tapi yang jelas sepertinya ini kabar penting.
"Raga ..." ucap Bayu tertahan.
"Kenapa dia?" tanya Kayla.
"Itu ... besok dia ulang tahun," jawab Bayu.
Kayla menatap cowok itu dengan wajah datar. Alisnya terangkat sebelah.
"Oooh lo tadi buru-buru mau nikung Raga?"
Dengan cepat mereka bertiga menoleh ke belakang. Raga, Bagas, Haikal, dan Abi sedang berjalan menuju ke mereka.
"Astagfirullah, berdosa banget itu mulut!" seru Bayu.
"Udah jelas nih. Bisa-bisanya lo nikung gue, Bay," sanggah Raga.
Bayu memutar bola matanya.
"Terserah lo!" Setelah mengatakannya, Bayu berjalan menghampiri Alin yang sekarang sedang bercanda bersama dengan teman-temannya.
"Yaelah gitu aja ngambek!" sindir Bagas yang langsung duduk di sebelah Nasya.
Begitu pula dengan Raga yang sekarang juga duduk di sebelah Kayla.
"Kak Raga gak makan?" tanya Kayla.
"Gue liatin lo makan aja udah kenyang, Kay," jawab Raga.
"Oh."
Raga terkejut mendengar balasan Kayla.
"Udah? Cuma gitu aja?" tanya Raga memastikan.
Kayla melirik ke arah lain sebentar sebelum dia benar-benar mengangguk.
"Terus aku harus jawab apa lagi?" tanya Kayla.
Raga hanya mengangguk. Raga hanya bisa melihat di depannya yang sekarang Bagas dan Nasya sedang romantis-romantisan. Matanya melirik ke arah Bayu yang sekarang juga melakukan hal yang sama bersama Alin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raga
Teen Fiction(OPEN PRE ORDER) ⚠️ RAGA MASIH BISA DIPESAN DI RDIAMOND PUBLISHER "Gue udah pernah bilangkan sama lo. Gue egois kalo sama orang yang gue sayang. Apapun yang udah gue genggam gak kan gue lepas buat orang lain," kata Raga. ... Raga Satya Pandega. Ket...