2

2.1K 56 2
                                    

Happy reading and enjoy
Maaf jika terdapat penulisan kata yang salah
Jangan lupa vote dan komen ya

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sudah 8 bulan Vale bekerja di perusahaan milik keluarga Parviz. Ia sangat senang bekerja disini, selain gajinya yang besar, para pegawainya pun sangat ramah. Meskipun perusahaan ini memiliki CEO yang terkenal dengan sifat dingin dan otoriternya. Namun menurut Vale, Rion adalah sosok orang yang pekerja keras, tanggung jawab, cinta keluarga, dan dibalik sifat dinginnya itu, Rion masih memiliki hati yang baik.

"Sssttt.." panggil rekan kerja Vale

"Apaan dah,"

"Dikasih kerjaan lagi ?" tanyanya ketika melihat Vale keluar dari ruangan Rion dengan membawa beberapa

"Ya seperti biasa," jawab Vale

"Lo kok betah sih jadi sekretarisnya pak Axell ? Padahal nih ya sekretaris yang dulu aja kerja bareng dia gak sampai 5 bulan. Cuma lo doang nih yang betah," tanya rekan kerja Vale

"Loh kenapa emang ? Pak Axell itu sebenarnya baik tau. Kalian aja yang salah mengartikan,"

"Baik dari mana coba ? Orang tatapannya udah kayak mau makan orang,"

"Gitu-gitu dia yang gaji lo. Kalau pak Axell tau dipotong gaji lo ntar,"

"Pak Axell gak kira tau kalau bukan lo yang ngomong. Awas terpikat pesona pak Axell lo lama-lama,"

"Gue udah punya Dave kali. Mana mungkin gue berpindah ke lain hati. Udah kerja lagi sana. Gue yakin sekarang pak Axell lagi mantau kita lewat cctv,"

"Ah gila gue lupa kalau ada cctv,"

Vale terkekeh melihat reaksi teman satu divisinya itu. Ia lebih memilih melanjutkan pekerjaannya agar ia nanti bisa pulang cepat.

****

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore. Vale segera bergegas merapikan meja kerjanya dan menuju ruangan Rion.

Tok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tok... Tok... Tok..

"Iya masuk," jawab Rion

"Maaf pak mengganggu, ini ada berkas yang harus ditanda tangani. Dan juga ini laporan dari divisi keuangan," ucap Vale sambil menyerahkan berkasnya

"Iya. Kamu sudah mau pulang ?" tanya Rion yang masih terfokus pada berkas ditangannya

"Iya pak. Apakah ada pekerjaan yang harus saya bereskan hari ini ?"

"Gak ada. Kamu pulang sama siapa ?" tanya Rion

"Dijemput pak,"

"Oh yasudah. Tolong nanti malam kirim jadwal saya,"

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang