37

600 43 8
                                    

Langit mendung serta hujan rintik rintik membasahi bumi, tak menyurutkan niat Vale untuk membaca buku di balkon kamarnya ditemani dengan secangkir cokelat hangat

Langit mendung serta hujan rintik rintik membasahi bumi, tak menyurutkan niat Vale untuk membaca buku di balkon kamarnya ditemani dengan secangkir cokelat hangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masuk gih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masuk gih. Dingin diluar," ucap Rion

"Baru pulang byy ?"

"Iya. Ayo masuk. Aku udah bawain pesanan kamu sama Jio,"

"Kamu mandi trus ganti baju aja dulu," ucap Vale

"Iya tapi kamu tunggu didalam aja. Dingin loh ini,"

"Iya sayang aku masuk,"

Vale pun masuk kedalam rumah digandeng dengan Rion, karena perut buncitnya kini yang sudah memasuki bulan ke delapan membuat dirinya tidak bisa bergerak dengan leluasa.

Setelah Rion selesai mandi dan mengganti bajunya, mereka berjalan menuju ke ruang makan.

"Sini bang makan dulu," panggil Vale

"Iya mama,"

Jio berlari menghampiri Rion

"Papa bawain abang pizza," ucap Rion lalu mencium Jio yang ada di gendongannya

Mereka segera duduk dikursi

Mereka segera duduk dikursi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku sengaja beli banyak. Bibi sama yang lain gabung aja sama kita disini. Kita makan pizza bareng-bareng," ucap Rion

"Gak usah tuan. Saya mau menyiapkan makan malam,"

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang