54

734 33 7
                                    

Rion sangat gusar ketika ponsel Vale tertinggal di rumah orangtuanya. Ia tak menghiraukan omelan yang keluar dari mulut orangtua dan adiknya.

"Gimana ?" tanya mami Acha kepada Yoan

"Barusan Yoan telepon ke nomor rumah abang. Kata bi ijah, mereka semua ada dirumah,"

"Tunggu apa lagi ? Udah sana samperin Vale terus minta maaf. Jangan malu-maluin papi ya kamu," bentak papinya

"Udah besok aja. Lagian udah lewat tengah malam gini. Biarkan Vale tenang dulu. Besok pagi baru kamu samperin istrimu," jelas maminya

"Besok abang pakai mobil Yoan aja. Kuncinya ada di tempat biasa," ucap Yoan

Mereka meninggalkan Rion sendiri diruang keluarga.

.
.
.

Tepat pukul 5 pagi, Rion segera menuju rumahnya. Semalam ia tidak bisa tidur karena memikirkan Vale.

Syukurlah jalanan masih begitu lengang, sehingga memudahkan Rion untuk memacu cepat kendaraannya.

30 menit kemudian, ia sudah tiba di rumahnya.

"Vale dimana bi ?" tanya Rion

"Ada di kamar tamu tuan. Dari semalem belum keluar,"

"Kamar tamu atas atau bawah ?"

"Atas tuan,"

"Anak-anak udah bangun ?"

"Anak-anak lari pagi sama suster-susternya tuan,"

"Nanti kalau anak-anak sampai, kasih tau susternya buat siap-siap ke rumah omanya. Suruh pak ujang antar mereka kesana pakai mobil Yoan. Ini kuncinya," ucap Rion lalu memberikan kunci kepada bi ijah

Rion pun langsung bergegas menuju ke lantai atas.

Sesampainya di depan kamar tamu, Rion mengetuk pintu berharap Vale mau membukanya

Namun hingga 20 menit berlalu, Vale tak kunjung membuka pintunya.

"Love, buka pintunya. Aku mau ngomong," ucap Rion namun tetap saja tidak ada jawaban dari Vale

Rion kemudian berjalan menuju laci yang menyimpan kunci cadangan. Setelah menemukan kunci cadangan, Rion berusaha membuka pintunya. Namun ternyata tidak bisa.

Akhirnya Rion harus mendobrak pintunya.

Brakk...

Setelah pintunya berhasil terbuka, Rion langsung masuk kedalam. Disana ia melihat Vale yang tengah meringkuk di kasur

 Disana ia melihat Vale yang tengah meringkuk di kasur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ia langsung menghampiri Vale yang tengah terlelap.
Air matanya seketika luruh saat melihat pipi istrinya bengkak dan memerah

"Maaf sayang. Maafin aku," ucapnya lirih

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang