Sequel of the story "RASYA"
.
.
.
.
.
Arion, sosok lelaki tampan yang mempunyai sifat dingin, arogan, dan otoriter
Ia meraih kesuksesannya diusia yang masih muda
Valerie, gadis cantik yang mempunyai sifat lembut, baik hati, penyayang, dan ramah
Dia...
Seminggu telah berlalu, namun belum ada perkembangan dari kondisi keduanya
Vale dan mami Acha masih setia menunggu kabar baik dari kedua jagoannya itu Mereka sudah diperbolehkan untuk masuk kedalam ruangan Rion dan Papi Rafa Mereka setiap hari harus bergantian untuk menjaga keduanya.
Vale dan mami Acha menginap di hotel terdekat, mereka juga di jaga oleh Bobi dan Bima
Dua asisten itu sama sekali tidak meninggalkan Vale dan Mami Acha, bahkan Vale juga sudah menyiapkan kamar hotel untuk keduanya
Yoan dan Niko sudah kembali ke Jakarta. Yoan memutuskan untuk pulang karena harus mengurus pekerjaan dan kedua keponakannya itu
"Kamu kapan mau bangun byy. Kamu gak kangen aku sama anak-anak ? Kita kangen byy sama kami," ucap Vale sambil terus menggenggam tangan suaminya
"Aku mohon byy, bangunlah. Jangan seperti ini. Aku udah gak punya siapa-siapa. Cuma kamu satu-satunya sandaran hidupku. Bagunlah byy," ucap Vale terisak
Vale merasakan tangan Rion bergerak, tak lama ia melihat suaminya membuka mata. Vale langsung memencet tombol untuk memanggil suster dan dokter
Tak lama dokter dan suster masuk kedalam ruangan Rion
"Suami saya sudah sadar dok," ucap Vale
"Baik bu, silahkan tunggu diluar. Saya akan memeriksa pasien,"
Vale keluar dari kamar Rion. Ia segera menghubungi mami mertuanya yang tengah istirahat di hotel, ia juga menghubungi Yoan untuk memberikan kabar baik ini, tak lupa Vale juga mengabari asisten suaminya itu
"Gimana kondisi suami saya dok ?" Tanya Vale saat melihat dokter sudah kelur dari ruangan Rion
"Alhamdulillah kondisi suami anda sudah membaik. Pasien hanya perlu di pindahkan keruang perawatan,"
"Terimakasih dok,"
Setelah dokter pergi, tak lama disusul oleh suster yang mendorong brankar suaminya. Vale berjalan mengikuti suaminya.