38

594 47 5
                                    

Rion berjalan mondar-mandir di depan ruang operasi. Ia khawatir karena sudah 3 jam operasi Vale berlangsung

"Duduk nak. Vale pasti baik-baik aja," ucap maminya

"Ini semua salah Yoan. Andai aja Yoan gak nantangin orang itu, pasti kak Val gak akan kayak gini," ucap Yoan sambil sesenggukan

"Enggak sayang. Ini bukan salah kamu," jawab Rion

"Enggak bang. Andai Yoan datang lebih cepat tadi,"

Rion memeluk adiknya yang tampak frustasi.

"Semuanya akan baik-baik saja dek," ucap maminya

"Akan abang pastikan kalau orang itu akan membusuk di penjara,"

"Papi mana ?" tanya Yoan

"Papi ke kantor polisi ngurus masalah ini sama Niko," jelas Maminya

.
.
.
Setelah 5 jam pintu operasi terbuka

"Gimana keadaan istri dan anak saya dok ?" tanya Rion

"Kakak saya baik-baik aja kan dok ? Kenapa operasinya lama," sahut Yoan

"Kalian tenang dulu. Kasih kesempatan dokternya bicara," ucap mami Acha

"Bayinya berhasil kami keluarkan. Anak bapak cantik. Namun untuk saat ini bayinya harus di inkubator karena lahirnya prematur. Dan ia belum memiliki kemampuan bernapas optimal, belum bisa menghisap ASI secara maksimal, dan suhu tubuhnya belum normal,"

"Terus gimana keadaan istri saya dok ?"

"Istri bapak kritis. Pasien banyak kehilangan darah, baik dari pendarahan waktu operasi caesar maupun banyak darah yang keluar dari luka di badannya. Terutama dibagian luka tembaknya. Untuk saat ini istri bapak akan di pindah ke ruang ICU," jelas dokternya

"Apakah keduanya boleh di jenguk dok ?" tanya mami Acha

"Untuk saat ini belum bisa bu. Tapi keluarga bisa melihat kondisi pasien dan bayinya melalui jendela kaca,"

"Terimakasih dok. Tolong berikan penanganan yang terbaik untuk istri dan anak saya,"

"Baik pak itu sudah tugas kami. Kalau begitu saya permisi,"

Dokter itu pergi meninggalkan Rion dan keluarganya

"Kamu harus kuat nak. Vale pasti bisa melewati masa kritisnya. Sumber kekuatan Vale terletak pada suaminya," ucap mami Acha

"Kita saling menguatkan mi. Udah sore, sebaiknya Mami pulang aja sama Yoan. Yoan juga harus istirahat,"

"Gak mau. Yoan mau disini,"

"Pulang dek," ucap Rion

"Gak mau bang,"

"Pulang sekarang atau abang gak izinin kamu datang kesini," ancam Rion

"Iyaudah kita pulang. Nanti mami kesini lagi,"

.
.
.

Kini hanya Rion yang berada di rumah sakit. Ia tidak mau meninggalkan istri dan Putri kecilnya. Bahkan bi ijah dan pak ujang datang kerumah sakit dan memaksa Rion untuk makan dan mengganti pakaiannya dengan baju yang bersih

Rion berdiri di depan kaca. Disana ia melihat Putri kecilnya yang berada di dalam inkubator

 Disana ia melihat Putri kecilnya yang berada di dalam inkubator

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang