27

750 41 10
                                    

Waktu terus berjalan hingga tidak terasa sudah 2 bulan mama Vale terbaring di rumah sakit.
Vale dengan setianya menunggu mamanya. Ia bahkan tidak pulang kerumah selama 2 bulan ini. Rion harus bolak-balik dari rumah - kantor - rumah sakit,  ia tidak pernah mengeluh capek. Karena Rion tau rasa capeknya tidak seberapa dibanding rasa sedih dan sedih yang Vale rasakan.

Tepat pukul 10 malam Rion baru saja tiba dirumah sakit

"Baru pulang kantor ?" tanya papa Bagus

"Iya pa. Papa kapan sampai Jakarta ?" tanya Rion setelah mencium tangan papa Bagus

"Tadi pagi,"

"Vale dimana ?" tanya Rion

"Didalam. Papa gak tega lihat dia, jadi papa nunggu diluar aja. Lihat kondisi dia sekarang mengingatkan papa pada kejadian beberapa tahun lalu waktu papa Vale masuk rumah sakit,"

"Rion juga tidak tega melihat Vale seperti ini. Rion juga sudah berulang kali menyuruh Vale buat istirahat dirumah tapi dia menolak,"

Obrolan mereka terhenti ketika mendengar teriakan Vale

"Dokter," teriak Vale memanggil dokter

"Ada apa love ?" tanya Rion

"Mama," ucap Vale sambil menangis

"Kenapa mama ?"

"Mama kejang-kejang," jerit Vale

Sontak papa Bagus langsung masuk kedalam ruangan dan menekan tombol darurat yang berada disamping pintu

Tak lama kemudian dokter datang dan langsung memeriksa mama Vale

Vale menangis sesenggukan didalam pelukan Rion

15 menit kemudian dokter keluar dari ruangan.

"Gimana mama saya dok ?" tanya Vale

"Maaf kami tidak bisa menyelamatkan nyawa pasien. Pasien meninggal karena kondisinya yang semakin memburuk," jelas dokter

"Dokter bohong kan ? Mama pasti baik-baik aja kan dok ?" tanya Vale histeris

"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi Tuhan berkata lain,"

"Enggak. Dokter bohong. Mama gak mungkin ninggalin aku. Bangunin mama sekarang dok," jerit Vale sambil memukul-mukul lengan sang dokter

Melihat hal tersebut Rion langsung menarik Vale kedalam dekapannya

"Mama gak mungkin ninggalin aku," ucap Vale

"Ini sudah takdir Tuhan sayang,"

"Mamaaa," jerit Vale

Tak lama kemudian tubuh Vale terjatuh, dengan sigap Rion menahannya

"Love," panggil Rion

Namun tidak ada reaksi dari Vale

"Kamu mending bawa Vale pulang. Biar papa yang urus segalanya," ucap Papa Bagus

"Rion akan mengabari keluarga yang lain. Setengah jam lagi papi akan kesini nemenin papa,"

"Baiklah. Papa titip Vale ya. Dia rapuh saat ini,"

"Baik pa,"

Rion menggendong Vale yang tidak sadarkan diri.

Sesampainya dirumah Rion, disana sudah rame dengan saudara dan tetangga yang beradatangan. Disana juga ada beberapa wartawan yang ingin meliput

Rion turun lalu menggendong Vale masuk kedalam

"Vale kenapa ?" tanya mami Acha

"Pingsan mi,"

"Iyaudah ayo bawa masuk,"

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang